MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Asosiasi Pengusaha Menengah Atas Korea (AHPEK) mengundang pimpinan BUMN dan anak perusahaannya untuk menjajaki peluang dan kerja sama bisnis di Negeri Ginseng dalam acara yang bertajuk ‘Indonesia Week Seoul 2018’.
Acara itu direncanakan akan berlangung pada 30 April – 4 Mei 2018.
“Kami siap mempertemukan pimpinan perusahaan kedua negara dan kunjungan ke perusahaan-perusahaan Korea. Kerjasama bisnis Indonesia-Korea perlu terus ditingkatkan,” kata Lee Hyo Woon selaku perwakilan dari AHPEK seusai pertemuan dengan Pemimpin Redaksi BUMN Track Akhmad Kusaeni di Jakarta, Kamis.
Setelah berhasil menggelar event Indonesia Week Osaka 2016 di Osaka, Jepang, BUMN Track kembali menggelar event internasional serupa di Seoul, Korea Selatan.
Perhelatan itu diselenggarakan BUMN Track bekerjasama dengan AHPEK (The Association of High Potential Enterprises of Korea) dan PT Padma Gilang Investindo yang Dirutnya Adhi Wargono hadir juga pada pertemuan itu.
Pada event tersebut, AHPEK memfasilitasi perusahaan BUMN untuk melakukan pertemuan bisnis dengan para pengusaha Korea di bawah naungan AHPEK. Sedangkan BUMN Track dan PT Padma Gilang Investindo membawa delegasi bisnis Indonesia dari BUMN dan anak-anak perusahaannya, serta dari BUMD dan swasta.
Melalui Indonesia Week Seoul 2018, Akhmad Kusaeni mengatakan para pimpinan BUMN dan juga swasta Indonesia bisa menggali peluang kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar di Negeri Ginseng.
”Korea Selatan selalu masuk peringkat lima negara terbesar dalam investasi ke Indonesia dengan nilai mencapai US$ 16 miliar atau setara Rp216 triliun. Sayang sekali kalau BUMN tidak ambil porsi kue investasi Korea yang besar itu,” katanya.
CEO BUMN Track SH Sutarto menambahkan selain memiliki agenda tahunan Anugerah BUMN dan BUMN Branding & Marketing Award, BUMN Track juga memiliki event internasional berupa Indonesia Week. Ajang ini digelar sebagai wadah persiapan bagi BUMN untuk melaju di pentas global.
Sebagai media yang fokus pada perusahaan BUMN, kami ingin memfasilitasi perusahaan-perusahaan plat merah agar bisa go global sehingga tidak dicap ‘jago kandang’,” kata SH Sutarto. (sp/arl)