Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Sean Gelael akan bertarung pada putaran kedua kejuaraan dunia FIA WEC (world endurance championship) di Portimao, Portugal, 11-13 Juni 2021.
Sirkuit Algarve Internasional itu digunakan untuk laga F1 untuk kedua kalinya sedangkan untuk kejuaraan WEC untuk bertama kalinya.
Gimana sih hikayat dan karakter Algarve International Circuit itu?
Nah, minggu depan WEC untuk pertama kalinya mampir di tanah Potugal itu, sejak kejuaraan yang mendapat sanksi dari FIA itu digelar kembali pada 2012.
Tapi sebenarnya Portimão sudah menjadi salah satu tuan rumah kejuaraan ELMS sejak 2016 dan sirkuit itu menjadi salah satu idola bagi pebalap dan pecinta balapan.
Dibangun pada 2008, Sirkuit Internasional Algarce memiliki 15 tikungan (T) dengan panjang trek 4.653 km, ada bagian menanjak dan ada pula tikungan menurun.
Sirkuit itu, seperti terlukis dalam fiawec.com, amat cepat dan butuh kemampuan teknis tingkat tinggi bagi pebalap yang ingin menaklukkanya.
Pada 2020, Sirkuit Internasional Algarve mendapat level Grade 1 dari FIA, sehingga sirkuit di Portimao itu boleh menjadi tuan rumah kejuaraan F1 Portugis GP pada Oktober 2020 dan pada Mei 2021.
Lewis Hamilton tampil tercepat (fast lap) di sirkuit itu dengan catatan satu menit 18,750 detik ketika memacu Merecedes pada laga F1 2020.
Nah, FIA WEC untuk pertama kalinya berkunjung minggu depan ke sirkuit itu. Apa yang akan terjadi dan bagaimana harapan para pebalap di sirkuit yang anyar bagi mereka itu?
Tantangan pertama di T1
Tikungan pertama (T1=turn one) langsung merupakan tantangan pertama bagi pebalap pada sirkuit itu.
Setelah melewati jalur lurus sekitar satu kilometer begitu keluar dari pit, pebalap langsung mendaki, mobil memasuki belokan kanan yang karakternya mendaki. Kemudian disusul dua tikungan kea rah kanan – pertama cepat dan tikungan kedua agak lambat.
T4 merupakan arah belokan ke kiri pertama – ke elevasi baru yang harus dicermati untuk masuk ke lintasan lurus kedua di sirkuit itu – sebelum melewati trek menurun lanjut ke tikungan tajam lajur jepit rambut (hair pin) di T5.
Para pebalap kemudian mengarah ke lajur belokan kiri (T6) yang menanjak – sebelum tancap gas ke dua belokan (T7 dan T8). Kemudian turun lebih jauh ke arah T9.
Sebanyak 94 pebalap dari 32 tim peserta yang turun dalam kategori Hypercar, LMP2, LMGT Pro dan LMGT Am, saling adu kecepatan dan kemahiran untuk melaju ke T10 dan T11, dua kawasan yang membutuhkan keawasan pandangan di arah kanan (blind double right).
Setelah itu, penonton kembali menyaksikan para pebalap melaju kea rah trek menurun, sebelum menambah gas pada T12 yang rata tapi menikung. Dua belokal berikutnya pada T13 dan 14 mereka akan lebih kencang dalam dua belokan berikutnya.
Pada T15, pebalap melaju di tikungan panjang ke arah kanan (terjadi akselerasi kecepatan sekitar 300 meter), menuju tanjakan ke arah pit di kawasan yang lebih tinggi. Kemudian terjadi lagi adu kecepatan menuju tikungan pertama (T1).
Selain trek balap itu, sirkuit internasional Portugal itu dilengkapi dengan lintasan karting, taman off-road, hotel, kompleks apartemen, taman teknologi dan kompleks olahraga.
Sean siap
Sean Gelael dan dua temannya – Tom Blomqvist dan Stoefel Vandorne – siap terjun dalam putaran kedua dari enam seri kejuaraan FIA WEC 2021, yang berlangsung 13 Juni 2021.
Pada pada putaran pertama di Spa-Francorcamps, Belgia, tim Jagonya Ayam Indonesia itu mampu menempatkan tim JOTA di tangga ketiga klasemen sementara.
Bersama Stoffel Vandoorne dan Tom Blomqvist, Sean membawa mobil JOTA #28 ke posisi tiga dengan susah payah, setelah sebelumnya melakukan gerak awal (start) dari posisi keenam di kelas LMP2.
Sean ketika itu bersyukur, karena tidak menyangka mereka mampu naik ke urutan tiga besar, karena sebelumnya merasakan kendaraan LMP2 yang mereka tumpangi belum ideal sedangkan lawan-lawan mereka amat tangguh.
“Semoga dalam laga berikutnya di Portugal kami dapat tampil lebih baik dan mendapatkan poin utama,” tutur Sean, mengomentari balapan putaran kedua yang akan berlangsung selama delapan jam. (ar loebis)