Berapa jam kita harus beristirahat di malam hari? Umumnya manusia istirahat selama tujuh hingga delapan jam setiap malam. Lisa Shives, MD, direktur medis Northshore Sleep Medicine dekat Chicago, menyatakan antara delapan hingga delapan setengah jam.
“Tapi saya kira kurang dari satu jam dari waktu istirahat itu, sudah cukup untuk melihat akibatnya pada manusia, dilihat dari sisi kognisi dan moodnya,” kata Shives seperti dilansir dalam webmd.com
Orang yang kurang tidur umumnya memiliki hormon stress lebih banyak dalam badan mereka dan hal ini tidak baik untuk sel darah, dapat menyebabkan sakit darah tinggi yang mengarah ke penyakit jantung dan penyakit lainnya, kata Shives.
Ia menjelaskan, hormon yang bagus, disebut leptin, menurun. Karena hormon juga harus mengontrol nafsu makan, maka orang biasanya merasa lebih lapar dan akhirnya hormon buruk, grelin, meningkat,” katanya.
“Karena hormon diproduksi sel lemak, maka ini mengindikasikan Anda butuh lebih banyak kalori lemak,” kata Clete Kushida, MD, PhD, RPSGT, neurologist dan ahli penyakit tidur di Stanford Sleep Disorders Clinic di California.
“Dengan memiliki lebih banya ghrelin, maka Anda akan selalu merasa ingin makan terus,” katanya seperti juga disiarkan dalam webmd.com
Nah, dengan penelitian-penelitian itu, membuktikan kita harus berhati-hati bila merasa sukar tidur malam, karena dengan kebiasaan tidur terlalu malam itu dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Penyakit lain yang timubul, adalah diabetes dan penyakit jantung. Profesor Philippe Froguel dari Imperial College London mengatakan, ” Kontrol gula darah adalah salah satu dari banyaknya proses yang diatur oleh jam biologis tubuh.”
“Salah satu jam biologis itu adalah tidur, dan terganggunya proses tidur itu akan berdampak pada kontrol gula darah,” katanya.
Penelitian baru terkait kebiasaan tidur yang digelar beberapa waktu lamanya akan menunjukkan bahwa gejala diabetes sudah muncul saat mengalami gangguan tidur selama 3x berturut-turut.
Salah satu hasil penelitian dipublikasikan oleh Nature Genestics dan disiarkan Daily Mail. Menurut Nature Genestics, penelitian terhadap 20 ribu pekerja shift malam, membuktikan pekerja shift malam rentan terhadap penyakit diabetes dan penyakit jantung.
Peneliti ini telah menemukan 4 varian gen yang beresiko terkena diabetes maupun penyakit jantung, seperti laporan dalam infokesehatan.biz.id.
Ini penjelasan tentang tidur terlalu malam :
Pada malam hari ketika jam 9-11 => pembuangan zat-zat tidak berguna atau menjadi beracun (de-toxin) dibagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu itu seharusnya dilalui dengan suasana yang tenang atau bisa dengan mendengarkan musik.
Pada malam hari dari jam 11 – jam 1 dini hari => saat proses de-toxin dibagian pada hati, maka harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
Ketika dini hari pada jam 1-3 => proses de-toxin dibagian empedu juga berlangsung keadaan tidur
Pada dini hari ketika jam 3-5 => de-toxin ada dibagian paru-paru. Dan sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu itu. karena proses pembersihan de-toxin telah mencapai saluran pernafasan, maka tidak perlu untuk minum obat batuk agar tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
Pada pagi hari jam 5-7 => de-toxin ada pada bagian usus besar, harus melakukan buang air kecil maupun besar.
Pagi hari pada jam 7-9 => waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, maka harus selalu makan pada pagi hari.
Tidur terlalu malam itu dan bangun terlalu siang akan mengacaukan proses pembuangan zat-zat yang tidak berguna.
Selain itu, dari tengah malam sampai pukul empat dini hari adalah waktu bagi sumsum tulang belakang berfungsi untuk memproduksi darah.
Nah, mulai sekarang dan seterusnya, sebaiknya kita tidur cukup dan tidak tidur terlalu malam dan jangan sesekali sengaja melambatkan tidur malam untuk hal-hal tidak begmanfaat. (ARL)