MIMBAR-RAKYAT.Com (Majalengka) – Lagi, Jalan Tol Cipali (Cikopo-Palimanan) menelan korban jiwa, minibus menabrak truk tronton dari belakang di KM 161, Minggu (15/1) dinihari.
Kecelakaan maut yang diduga akibat sopir mengantuk itu, menyebabkan 7 nyawa melayang dan tiga lagi kritis di rumah sakit. Korban warga Kuningan, Jawa Barat dan sebagian Tangerang.
Kecelakaan terjadi saat mobil Daihatsu Luxio B 1138 UKS yang dikemudikan Aan melaju dengan kecepatan tinggi. Mungkin karena kondisi ngantuk, sopir Luxio tidak menyadari ada truk tronton AB 8837 AK.
Tanpa bisa dihindari, Luxio langsung menghantam tronton dari arah belakang. Kerasnya benturan membuat kondisi mobil ringsek bagian depan.
Petugas PJR dari Polres Majalengka melakukan evakuasi. Korban tewas dan luk berat dibawa ke Rumah Sakit Arjawinangun dan RS Mitra Plumbon.
Kapolres Majalengka AKBP Mada Roostanto mengatakan, masih melakukan penyelidikan. “Dugaan sementara penyebab kecelakaan karena sopir minibus ngantuk,” katanya.
Ditambahkan, korban semuanya warga Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Namun ada juga korban yang belum diketahui identitasnya.
“Yang pasti semua korban sudah dievakuasi dan berada di rumah sakit,” katanya.
Sementara Dirlantas Polda Jabar Kombes Tomex Kurniawan menegaskan, Luxio menyalip tronton dari jalur kiri, di depanya ada truk. Luxio menabrak tronton di jalur A menuju Majalengka. Kecelakaan pukul 02:30, merupakan rawan ngantuk bagi para pengemudi.
Korban tewas, Aan Sawaludin (pengemudi Luxio), asal Cibingbin, Kabupaten Kuningan, Dinah, 32, Rosin, 58, Rusan, 40, Eli Handayani, Laila Aqmaria, 20, warga Kampung Ketos, Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Elah Siti Hofilah, 18, asal Kuningan.
Korban luka berat, warga Kunigan, Kusmara, 41, Alimansyah, 20, dan satu lagi belum teridentifikasi. Mobil itu dari Tangerang mau ke Kuningan.
PT Jasa Raharja Cabang Jawa Barat, besok (Senin 16/1) akan membayarkan santunan kepada tujuh ahli waris korban kecelakaan Tol Cipali. Korban meninggal dunia memperoleh santunan Rp25 juta per orang sedangkan luka Rp10 juta.
“Kami siap bayarkan santunan,” kata Kacab Jasa Raharja Delya Indra. Pihaknya masih menunggu nomor rekening BRI ahli warisnya. (joh)
