MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Artis tiga zaman yang cukup kondang di Indonesia, Laila Sari, kini sudah tiada, ia meninggal dunia Senin malam pukul 20.00 wib dalam usia 82 tahun.
Laila meninggalkan satu anak angkat dan tiga orang cucu. Jenazahnya disemayamkan di kediamannya dan rencananya dimakamkan di TPU dekat Tanah Abang, Selasa ba’da zuhur.
Anak angkat artis senior Laila Sari, Maya Sari, mengatakan sang ibu meninggal dunia setelah pulang shooting.
“Iya meninggal di rumah, pas pulang shooting tadi. Jam 8 malam,” kata Maya kepada media di rumah duka di kawasan Tangkiwood, Jakarta Barat, Senin.
Maya menuturkan, lapor kompas.com, Laila dijemput seseorang untuk pergi shooting sebuah acara yang dipandu oleh komedian Sule.
“Pertama kan terakhir dia shooting (acara) Sule, terus tadi sama anak buahnya Sule dia ke sana (lokasi shooting) lagi, abis ke sana lagi, katanya sih shooting lagi,” ujarnya.
Setelah kembali ke rumah, Laila sempat pergi ke kamar mandi, lalu menuju kamarnya dan menghembuskan napas terakhirnya.
“Terus pas pulang dari sana mama udah ke kamar mandi, (enggak) tau jatoh, (enggak) tahu gimana tiba-tiba langsung mamanya enggak sadar lagi. Udah enggak bisa napas, engap-engapan, makanya saya kaget di situ,” ucap Maya.
Laila Sari adalah salah satu artis yang umurnya sudah cukup tua. Beliau lahir di Padang Panjang, Hindia Belanda pada 4 November 1935 dan meninggal pada 20 November 2017 pada umurnya yang ke 82 tahun.
Sari lahir dengan nama Nurlaila Sari Jahrotuljannah di Padang Panjang , Sumatera Barat.
Ayahnya meninggal saat ia berusia dua tahun, dan tahun berikutnya kakek dan neneknya membawanya ke Jakarta.
Ia dibesarkan di lingkungan muslim yang taat. Ia tinggal bersama ibu dan ayah tiri pada usia sembilan tahun, karena keluarganya tidak setuju ia menekuni karir bersama ibunya sebagai penyanyi dan belajar balet.
Tapi ia akhirnya menjadi penyanyi dan mulai bernyanyi karena cara mudah untuk mendapatkan uang. Iaa memulai debutnya dengan bernyanyi di pesta pernikahan di Pontianak, Kalimantan Barat bersama orang tuanya.
Sari terus tampil di konser, meski ia tidak merilis album apapun selama karirnya. Ia tampil untuk tentara dan Presiden Sukarno sering mengajaknya tampil selama perayaan Hari Kemerdekaan di Istana Kepresidenan.
Ia sudah tampil dalam puluan filem layar lebar dan sinetron. Filem pertama Sari adalah Dinamika (1955) dan sinetron terakhir Jodoh Wasiat Bapak (ANTV, 2017).
Selamat jalan Sari. (An/Kb)