MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) –Lebih dari 4000 kegiatan fiktif nyelip di RAPBD DKI 2015. Di DKI Jakarta, selama ini anggaran yang disahkan tidak menjadi cerminan kebutuhan masyarakat Ibu Kota. bahkan disusupi kegiatan abal-abal senilai Rp 9.5 triliun.
Ribuan kegiatan fiktif dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015 DKI Jakarta dibuka di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jalan Kalibata, Jakarta Selatan, dalam forum diskusi politik Selasa (7/4/2015) sore. Temuan lebih dari 4.000 kegiatan fiktif nyelip di RAPBD DKI 2015 tersebut dihimpun dari hasil pembahasan DPRD dan membandingkannya dengan APBD yang disusun oleh Pemprov DKI.
Roy Salam, salah satu peneliti di Indonesia Budget Center (IBC), mengkritisi sistem pokir yang selama ini diterapkan oleh DPRD DKI. Menurut dia, pokir selama ini tidak tepat sasaran karena dimasukkan setelah penganggaran.
Selain menyisipkan proyek. hal lain yang menonjol dalam penyusunan RAPBD adalah mark up proyek seperti terjadi dalam kasus UPS, penysunan buku dan lain-lain.
Daam kasus buku yang melibatkan anggota DPRD DKI Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, Rina Aditya Sartika, mengaku terlibat dalam proses pengadaan serial enam buku yang menggunakan pos anggaran Dinas Pendidikan pada 2014.
Menurut Rina, perannya dalam pengadaan buku tersebut hanya sebagai penulis. Ia tidak tahu-menahu perihal dugaan penggelembungan anggaran yang terjadi pada proyek tersebut.
“Saya tidak tahu sama sekali (penggelembungan anggaran) karena saya hanya jual hak cipta,” ujar Rina di Gedung DPRD DKI, Senin (6/4/2015).
Rina adalah putri dari Alex Usman pejabat DKI yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi di Dinas Pendidikan DKI. Penulis dari serial enam buku yang diterbitkan dan pengadaannya menggunakan pos anggaran Dinas Pendidikan di APBD DKI 2014. Buku tersebut adalah Dari Kampoeng Hingga Metropolitan, Batavia Era Kolonial Hingga Jokowi, Jakarta Dulu Rawa Sekarang Pencakar Langit, Dari Delman Menuju MRT, Perempuan Betawi Menyusui, dan Urban Batavia Urban Jakarta.
Berdasarkan dokumen APBD 2014, anggaran pengadaan buku itu terbilang fantastis. Misalnya, buku Dari Delman Menuju MRT, alokasi anggaran yang dikeluarkan untuk siswa SD adalah berjumlah Rp 830 juta, alokasi untuk SMP senilai Rp 600 juta, untuk siswa SMA sebesar Rp 500 juta, dan untuk siswa SMK sebesar Rp 500 juta.
Alex Usman ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi uninterruptible power supply (UPS).
Alex merupakan mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Saat ini, ia menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Selatan. (ais)