Friday, October 18, 2024
Home > Berita > Lima cerita krusial jelang laga FIA WEC Bahrain 2023

Lima cerita krusial jelang laga FIA WEC Bahrain 2023

Lima cerita krusial jelang laga FIA WEC Bahrain. (fiawec)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Menjelang kejuaraan Bapco Energies 8 Hours of Bahrain pada 2-4 November 2023, ada lima cerita yang pantas dituliskan, apalagi laga ini merupakan event akhir musim 2023.

Lima cerita krusial ini dilansir dari laman resmi fiawec.com  dalam memenuhi keingintahuan para penggemar balapan itu, yang juga diikuti pebalap Indonesia, Sean Gelael.

  1. Kru mana dari Toyota yang akan juara dua kali?

Dengan hanya 15 poin berbeda antara dua pebalap Toyota Gazoo Racing No. 7 dan No. 8 dan sisa 39 poin yang direbutkan di Bapco Energies 8 Hours of Bahrain, maka ini merupakan momen yang amat menarik untuk diperhatikan.

Pemegang poiin terbanyak Sebastien Buemi, Brendon Hartley dan Ryo Hirakawa dapat memenangi laga untuk kedua kalinya berurutan, sekaligus yang kelima untuk Toyota juga berurutan.  Jika ini terjadi, maka Buemi dan Hartley masing-masing akan meraih gelar dunia keempat menyamai Francois Perrodo dalam kejuaraan WEC (tiga  GTE Am dan satu LMP2 Pro/Am) dan mempertahankan 100 persen sukses untuk Hirakawa dalam karirnya yang belum lama di WEC.

Namun rekan setim mereka di Toyota Gazoo Racing,   Mike Conway, Kamui Kobayashi dan Jose-Maria Lopez dapat melewati mereka untuk mendapatkan kemenangan ketiga mereka dan menyzmai rekor Buemi dan Hartley.

Trio pebalap nomor 7 juga memiliki momentum besar datang ke Bahrain, tatkala Conway, Kobayashi dan Lopez mengincar kemenangan ketiga mereka setelah sukses di Monza dan Fuji. Seandainya mereka menang di Bahrain, maka mereka mengantungi kemenangan keempat dalam laga itu.

Ada juga kenyataan yang harus mereka akui. Bila mobil nomor 7 itu memenangi lima dari delapan race yang mereka jalani, maka mereka tetap juga kehilangan mahkota.

Namun ada juga kabar bagusnya, bila mereka menang dan mobil nomor 8 berada di urutan ketiga, maka angka mereka akan sama dan mobil nomor 7 menjadi juara karena kedudukan laga 5-1 dibanding lawan setim mereka itu. Tapi seandainya tidak demikian, si nomor 8 ada di pole kedua bisa jadi mereka yang juara dengan selisih hanya satu poin.

  1. Dapatkan Porsche penuhi janjinya di Fuji?

Porsche Penske meninggalkan Fuji Speedway dengan memiliki enerji positif setelah mobil No 6 Porsche 963 yang dikebut Laurens Vanthoor, Kevin Estre dan Andre Lotterer memimpin separuh dari lomba untuk akhirnya berada di urutan ketiga.

Keberadaan mobil itu dipelajari dan diketahui terjadi sesuatu pada setelan teknis, khususnya pada penampilan dinamik penggunaan ban Michelin. Setelah itu, adanya kombinasi upgrade dengan perangkat lunak mesin, membuat persaingan semakin menantang dengan Toyotas dan Ferraris di Jepang.

Sirkuit Bahrain terkenal dengan kemampuan menggunakan ban dalam jalannya lomba, sehingga  Porsche dan Penske akan beradu kepiawaian untuk hal itu pada pertemuan pertama mereka di negara Kerajaan itu.

Mobil nomor 5 yang dikemudikan Frederic Makowiekci, Dane Cameron dan Michael Christensen yang melakoni balapan keras di Jepang setelah mengalami beberapa masalah sehingga berhenti berlaga, tidak dapat dianggap sebelah mata karena catatan waktu mereka bagaus. Mereka mampu menyaingi lawan mereka yang mengendarai mobil nomor 6.

Jangan lupa, masih ada 963s of JOTA dan Proton Competition. Mobil terakhir ini tampil mengesankan di tangga ketiga di laga Petit Le Mans di Road Atlanta dan membuka celah lebar di Monza dan Fuji.

  1. Dapatakan Ferrari pada 2023 berada di posisi tinggi setelah kampanye mereka selama ini?

Ferrari AF Corse pada 2023 akan menjadi ingatan karena penampilan heroic di Le Mans, ketika tim Prancing Horse itu meringkik dan menendang pintu kandangnya untuk meraih kemenangan pertama di La Sarthe 58 tahun.

Ferrari 499P amat konsisten menyaingi Toyota musim ini tapi belum sanggup melewati sang lawan yang dua kali juara Hypercar itu ketika angka akhir dikumpulkan.

James Calado, Antonio Giovinazzi dan Alessandro Pier Guidi masih memiliki peluang matematis dalam perebutan gelar  dan butuh dewi fortuna untuk melewati keduanya mobil Toyota Gazoo Racing GR010 Hybrid Hypercars pada lomba mendatang.

Hal di luar dugaan bisa terjadi dalam lomba ketahanan seperti dialami Ferrari yang memimpin akhir musim lewat penampilan di Le Mans saat melakukan debut di atas mobil Hyper mereka.

  1. Akankah terjadi perpisahan epic LMP2 di WEC?

Bahrain akan menjadi tempat terakhir permainan LMP2 di kejuaraan WEC, karena pada 2024 akan ada hanya kelas Hypercar dan GT3. Tetapi LMP2 masih tetap akan merupakan laga menarik di Le Mans, European Le Mans Series dan Asian Le Mans Series.

Bahrain menjadi tuan rumah persaingan mendebarkan ketika Team WRT, dengan nomor 41 yang dipacu Robert Kubica, Louis Deletraz dan Rui Andrade, berusaha menjadi pemenang dengan simpanan 33 poin setelah tampil unggul di Fuji sebagai kemenangan kedua pada 2023.

Inter Europol Competition dan pengemudi No.23 United Autosport Phil Hanson dad Frederick Lubin hanya terepaut satu poin untuk perburuan urutan kedua, kecuali ada insiden yang mendera mobil No.41 WRT Oreca-Gibson.

Gelar kemenangan LMP2 bagi WRT atau United Autosports membuat laga menjadi amat menarik disaksika dan siapa pun juara akan menjadikan mereka sebagai juara kedua kalinya.  Tapi seandainya Inter Europol menciptakan keajaibab dan mencuri kemenangan, maka tim itu menjadi juara pertama Polandia di WEC.

  1. Siapa akan menang di laga akhir WEC LMGTE Am?

Kelas ini menjadi salah satu perhatian besar juga sejak kategori LMGTE Am pertama kali dilombakan di Sebring pada Maret 2012.

Pebalap Corvette Racing, Ben Keating, Nicholas Varrone dan Nicky Catsburg meraih gelar mereka Juli di Monza, membuat rekor baru raihan poin di GTE Am, Mereka mengalahkan rekor lama Aston Martin 198 poin pada delapan race 2014 dan Sembilan 2017.

Mobil nomor 33 Corvette saat ini mengantungi 164 poin, jadi hanya kemenangan yang dapat mempertajam rekor itu dan ini membuat laga kategori ini amat mendebarka.

Baca juga :

–  Menunggu aksi Sean Gelael di Sakhir,  Catatan A.R. Loebis

Kejuaraan FIA WEC penutup laga 2023 di Bahrain

Christian Ried, mengemudi no 77 Dempsey Proton Porsche bersama Julien Andlauer dan Mikkel Pederson bisa saja tampil sebagai pemenang dalam laga pertama dan terakhir GTE Am, balapan pengemudi wanita itu.

Amat menarik diamati dan disaksikan.  (fiawec/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru