Friday, October 18, 2024
Home > Berita > Lomba “public speaking” SMPIT Al Mubarak meriah

Lomba “public speaking” SMPIT Al Mubarak meriah

Situasi lomba public speaking di halaman sekolah SMPIT Al Mubarak2, Rawasari, Jakarta Pusat. (arl)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Lomba tahunan pidato di depan umum atau “public speaking” tingkat sekolah menengan pertama Islam Terpadu (SMPIT) Al Mubarak yang berlangsung di halaman sekolah di kawasan Jalan Pramuka Sari 3,  Jakarta Pusat, berlangsung meriah dan semua peserta tampil dengan penuh semangat.

Lomba yang diikuti puluhan siswa siswi itu dibagi atas peserta yang tampil berbicara di depan umum, dengan menggunakan Bahasa Indonesia, Arab dan Inggris. Lomba diadaka di panggung pada malam hari, disaksikan para guru, orangtua murid dan sesama teman siswa-siswi.

Lomba berlangsung meriah, apalagi setiap siswa siswi peserta lomba memiiki pendukung tersendiri dari kelas masing-masing, yang bersorak sorai dan memukul tetabuhan mendukung jagoan masing-masing,

Tiga peserta teristimewa yang memenangi lomba Jumat malam. (arl)

“Lomba ini dari siswa siswi dan untuk mereka juga. Mereka yang memilih tema pidatonya, mereka latihan sendiri, mereka mengadakan lomba. Kita hanya mengawasi dan memberikan bantuan apa yang mereka perlukan,” kata Direktur Yayasan Perguruan Al Mubarak, Yayan Supiana, SH, MM, dalam sambutannya.

Kepala Sekolah SMPIT, Imam Sobirin, juga menyatakan kebanggaannya menyaksikan betapa hebat dan bersemangatnya para siswa siswi dalam melakoni perlombaan itu,

“Mereka sudah berani tampil di depan umum. Mereka memilih sendiri tema yang mau mereka lombakan. Ini luar biasa dan saya bangga,” tuturnya.

Salah seorang peserta pidato bahasa Inggris, Lubna Zahra Kalyani.(arl)

Rata-rata para peserta fasih dalam membawakan pidato mereka, baik yang berbahasa Indonesia, Arab mau pun Inggris. Materi pidato mereka sudah memadai. Vokal, intonasi dan diksi mereka bagus, aksen dan logat sudah lumayan, kendati beberapa di antaranya ada yang  “demam panggung”.

Materi pidato mereka mulai dari perlunya menghormati orang tua, pentingnya pendidikan, masalah pendidikan dalam Islam, tentang masalah tobat, tentang imbauan membantu saudara yang menderita di Palestina, dan yang lainnya.

Hiburan sebagai penyeling lomba dibawakan siswa-siswi. (arl)

“Semua bagus, jadi kami memilih tiga peserta yang kami anggap memiliki keistimewaan,” kata juri yang menilai malam itu. Mereka yang dianggap istimewa dalam lomba itu adalah Azri (bahasa Indonesia), Fatir (Arab) dan Aqila (Inggris).

“Sayang pemenangnya hanya satu dari tiap kategori. Selayaknya ada juara pertama, kedua, ketiga dan harapan, agar anak-anak itu tambah semangat dan Bahagia,” kata seorang wali murid usai acara itu.  (arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru