Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) -Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) dan Polisi Kehutanan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) menyattakan ada beberapa macan di taman itu, termasuk macan Tutul Jawa, Slamet Ramadhan.
PEH Idin mengungkapkan, Jumat, sejak April 2020 hingga November 2020, sudah ada sekitar tujuh unit camera trap yang terpasang dan hasil rekaman serta data lain sudah disalin.
“Empat kamera berhasil mengabadikan 2000 video yang berisi aktivitas satwa liar gunung Ciremai terutama Slamet Ramadhan, Macan Tutul Jawa dengan nama latin Panthera Pardus Melas, terlihat dalam kondisi sehat dan gemuk,” ujar Idin.
Berdasarkan hasil analisa tersebut, kebutuhan makanannya di wilayah TN Gunung Ciremai terpenuhi. Selain itu terlihat terlihat dalam kamera Slamet Ramadhan sedang menandai wilayah jelajah dengan urine, feses, dan cakarannya
“Itu berarti sang macan menempati habitat hutan hujan tropis di suatu titik antah berantah gunung Ciremai. Ya, punggungan bukit yang tak jauh dari sumber air memang menjadi tempat favorit baginya, sedangkan tipe habitat yang ia tempati sekarang sama dengan habitat ia berasal. Jadi, ia ini betah,” tambahnya.
Sementara itu, pecinta lingkungan dari Peduli Karnivor Jawa, Didik Raharyono, mengungkapkan data series yang ia lihat, bisa disimpulkan bahwa Slamet Ramadhan telah mengisi relung kosong hutan.
“Berdasarkan data dan pengalaman 20 tahun bergelut dengan dunia kucing besar, ia menyatakan saat ini terdapat lima ekor macan di gunung Ciremai,” ujarnya.
Sedangkan untuk daya jelajah macan sekitar 400 hektare hingga 600 hektare per ekor.
“Nah, TN Gunung Ciremai seluas lima belas ribu hektar itu paling tidak ada lima ekor macan,” katanya. (dien / arl)