Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) telah melakukan monitoring macan tutul sejak tahun 2011, di Kawasan TN Gunung Ciremai.
Beberapa kali, pada tahun 2013, top predator berjenis kelamin jantan ini tertangkap trap camera. Kepala BTNGC, Teguh Setiawan mengungkapkan berdasarkan hasil analisis oleh para pakar, gambar macan Tutul Jawa yang terekam pada beberapa kamera trap merupakan individu yang sama.
“Sebagai bentuk upaya pengembangbiakan macan Tutul Jawa, maka pada tahun 2019, Kami bekerjasama dengan BBKSDA Jawa Barat dan PPS Cikananga melepasliarkan Macan Tutul Jawa sejumlah satu individu jantan yang diberi nama Slamet Ramadhan dan terpasang GPS Colar,” ujarnya.
Dikatakan Teguh, kini kondisi Slamet Ramadhan berdasarkan rekaman kamera trap pada bulan Oktober 2021 menunjukkan pertumbuhannya yang baik sehingga GPS Colarnya perlu dilepaskan agar dapat berkembang.
Menurutnya cara untuk melepaskan alat deteksi tersebut adalah dengan menjebak
Slamet Ramadhan menggunakan betina sebagai pancingan.
Kemudian dianalisa detail oleh para pakar dan menyimpulkan gambar Macan Tutul Jawa yang terekam pada beberapa kamera trap merupakan individu yang sama dengan jumlah 1 individu. Sebagai bentuk upaya pengembangbiakan Macan Tutul Jawa, pada tahun 2019 bekerjasama dengan BBKSDA Jawa Barat dan PPS Cikananga melepasliarkan Macan Tutul Jawa sejumlah 1 individu jantan yang diberi nama “Slamet Ramadhan” dan terpasang GPS Colar.
Kondisi Slamet Ramadhan berdasarkan rekaman kamera trap pada Bulan Oktober 2021 menunjukkan pertumbuhannya yang baik sehingga GPS Colarnya perlu dilepaskan agar dapat berkembang lebih baik.
Diskusi dengan beberapa pakar Macan Tutul Jawa, cara untuk melepaskan GPS Colar
Slamet Ramadhan dengan menjebak menggunakan betina sebagai pancingan.
“Bersama Pusat Penyelematan Satwa (PPS) Cikananga yang merupakan lembaga konservasi telah menerima satwaliar dari masyarakat umum atau pihak lain melalui BBKSDA Jawa Barat, termasuk diantaranya Macan Tutul Betina,” sambungnya.
Teguh Setiawan yang memberikan gambaran singkat mengenai keberadaan Macan Tutul Jawa di Kawasan TN Gunung Ciremai “Icon logo TN Gunung Ciremai adalah Macan Tutul Jawa, apabila Macan Tutul Jawa hilang maka logonya pun akan berubah” Candanya.
Sementara , Bupati Kuningan ,Acep Purnama mengatakan pentingnya menjaga flora fauna yang ada di sekitar kita, khususnya di kawasan TN Gunung Ciremai sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT .
Menurutnya TN Gunung Ciremai sebagai kawasan pelestarian alam memberikan ruang bagi sumberdaya alam hayati untuk hidup dan berkembangbiak.