Kini telah tiba penghujung bulan Sya’ban dan kita akan memasuki bulan suci Ramadan 1443 H, bulan penuh berkah, rahmah dan karunia Allah SWT.
Dalam bulan Ramadan kepada kita diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk bertobat, memperbanyak amalan untuk menutupi kekurangan amal ibadah kita selama ini.
Nabi SAW memberi kabar gembira mengenai bulan suci ini. Sepertiga pertama dari bulan suci Ramadan adalah sepuluh hari yang penuh rahmat bagi seluruh manusia, sepuluh hari keduanya adalah masa penuh pengampunan dari Allah SWT dan sepertiga bagian terakhir sebagai masa pembebasan dari neraka.
Orang berusaha menjaga perintah Tuhan mereka di siang hari selama bulan Ramadan yang penuh berkah dengan puasa dan malam hari dengan salat tarawih dan tahajjud akan diganjar oleh Tuhan kita dengan memberi mereka pembebasan dan keamanan (bara`ah) dari Neraka, dan mereka telah diberi kabar gembira tentang Surga
Menahan lapar dan dahaga di siang hari selama bulan Ramadhan adalah sebagai media untuk melatih kepekaan sosial, ikut merasakan penderitaan saudara-saudara kita yang hidup dibawah garis kemiskinan, fakir miskin, anak-anak terlantar yang sering mengalami kelaparan. Melaksanakan puasa ditinjau dari ilmu medis juga dapat meningkatkan kesehatan kita karena sumber penyakit berasal dari perut.
Namun yang lebih penting dari itu semua, seperti dilansir dari sufimuda.net, tujuan kita berpuasa adalah untuk mensucikan hati dengan menjaga mata dari melihat maksiat, menjaga lidah dari perkataan-perkataan kotor dan sia-sia dan mengekang syahwat kita agar tidak selalu memperturutkan hawa nafsu.
Mengekang hawa nafsu adalah pekerjaan teramat berat sehingga Nabi SAW menyebutnya sebagai “Perang Besar”.
Mengendalikan nafsu sebagai latihan spiritual yang dilakukan oleh para pengamal tasawuf bukan hanya dalam bulan Ramadhan tetapi juga di bulan-bulan lain sepanjang tahun untuk menjaga kesucian hati agar terus menerus menerima cahaya Allah SWT sebagai sumber kebenaran hakiki.
Salah satu ibadah penting di bulan Ramadhan sebagai jalan untuk mensucikan hati adalah melaksanakan ‘Iktikaf/Suluk sebagaimana yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW.
Dari Aisyah r.a., dia berkata,”Adalah Nabi SAW melaksanakan Iktikaf dalam sepuluh hari akhir Ramadhan, lalu saya buatkan kelambu untuk Beliau, lalu Rasul shalat subuh, kemudian Rasul memasukinya”, (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Keutamaan Ramadan
- Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
- “Ramadan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramad an itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”
- Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkuran. Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
- Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka
- Nabi Bersabda : “Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah)
- Diriwayatkan dari Ubadah bin ash-Shamit bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan. AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa, dan mengabulkan doa. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya. Karena itu, tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini.” (HR ath-Thabrani).
- Pada awal malam Ramadhan Allah swt mengampuni semua dosa yang tersembunyi dan yang terang-terangan, meninggikan beribu-ribu derajat, membangunkan untuk kalian lima puluh ribu kota di surga, pada malam kedua, malam ketiga sampai malam terakhir diberikan pahala yang berbeda oleh Allah SWT
Inilah sekilas keutamaan Ramadhan yang diberikan Allah SWT di antara sekian banyak keutamaan lain sebagai motivasi agar kita mau memperbanyak ibadah dibulan yang mulia itu.
Namun hendaknya, ibadah kita bukan semata-mata mengharapkan pahala akan tetapi tidak lain untuk Ridha-Nya sebagaimana do’a yang selalu kita panjatkan setelah berzikir, “Ilahi Anta Maqsudi Waridhaka Matslubi”. (sufimuda/arl)