MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – DPR minta Kementerian PUPR mempertimbangkan membuka lagi gerbang tol pembayaran dengan uang tunai. Sebab, selain masih banyak masyarakat Indonesia hingga saat ini yang masih belum bisa beradaptasi, tak jarang kemacetan terjadi karena mesin pembayaran nontunai (e-Toll) sering bermasalah.
Anggota Komisi V DPR Nizar Zahro dalam rapat kerja terkait evaluasi penanganan sarana dan prasarana transportasi dalam pelaksanaan Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di DPR, kemarin mengatakan, tolong Menteri PUPR, berikan satu pintu pembayaran tol dengan uang tunai.
“Beri masyarakat kemudahan dengan ada satu saja pintu bayar cash. Karena masih dibutuhkan,” ujar Politisi dari F-Gerindra ini.
Nizar menjelaskan, tidak adanya gerbang tol untuk pembayaran secara tunai seringkali membuat kemacetan panjang. Sebab, tak jarang mesin e-Toll yang dipasang BPJT kurang sensitif.
“Seperti, yang terjadi pada Natal kemarin di jembatan Suramadu antrian hampir 5 kilometer. Karena alat dan prasarana itu kurang sensitif,” papar politisi dari dapil Jawa Timur XI ini.
Nizar menambahkan, gerbang tol Jabodetabek sempat mengalami error karena listrik padam saat sebelum dan sesudah malam tahun baru. Kejadian ini menurut Nizar, harus menjadi perhatian penting bagi Kementerian PUPR.
Sebelumnya, dalam rapat Komisi V dengan pemerintah didapatkan kesimpulan Komisi V DPR RI juga meminta pemerintah untuk menambah terobosan baru dan penggunaan inovasi teknologi dalam rangka lebih menurunkan lagi tingkat kecelakaan dan kemacetan selain program car free night dan contraflow pada jalur rawan macet. (joh)