Mimbar-Rakyat.com (Surabaya) – Seperti kemasukan setan dan tak kenal kapok, Masriah (67) si pelaku penyiraman air kencing dan tinja ke rumah tetangganya yang bernama Wiwik Winarti, di Desa Jogosatru, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur, kembali berulah.
Terbaru, dia menghambat proses pembangunan rumah Wiwik dengan menutup sebagian akses jalan menuju rumahnya menggunakan batu, kayu dan sepeda motor. Alhasil, proses pembangunan atau renovasi rumah Wiwik terhambat.
“Di depan rumah Masriah dikasih batu, dicor, dan dikasih kayu, diadang dengan sepeda motor juga,” kata menantu Wiwik, Nur Mas’ud, saat dikonfirmasi, Senin (28/8).
Jalan yang hanya selebar empat meter itu kian sempit, Masriah juga memarkir kendaraannya yang menjorok ke jalan. Hal itu diduga dilakukan Masriah demi menghalang-halangi proses renovasi rumah Wiwik yang mendapat bantuan dari Pemkab Sidoarjo.
Namun aksi itu justru ikut merugikan Masriah. Tetangga Masriah, Suwarsih (59), mengaku mendengar suara gaduh saat mobil Masriah hendak masuk ke garasi. Ternyata, suara itu berasal dari bodi mobil Masriah yang menabrak batu besar.
Suwarsih juga mengaku menyaksikan langsung bagaimana Masriah memerintahkan seseorang untuk memasang batu itu.
“Saya tidak tahu posisi mobil Masriah sebelumnya bagaimana. Kemarin, ketika mobil Masriah mau dimasukkan ke dalam rumah, bagian bodinya menabrak batu itu. Akhirnya, dua batu itu dibongkar,” kata Suwarsih dikutip detikJatim, Jumat (25/8).
Sebelumnya Wiwik mendapatkan bantuan renovasi rumah dari Bupati Sidoarajo, Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor karena sempat rusak akibat ulah Masriah.
Menurut Mas’ud, proses renovasi itu dihalangi sehingga mobil pengangkut material dan bahan bangunan renovasi rumah Wiwik jadi tak bisa melintas.
Hal itu membuat para pembawa material terpaksa memarkirkan pikapnya lebih jauh dari rumah Wiwik. Mas’ud mengatakan tukang-tukang itu mengangkut bahan bangunan menggunakan gerobak.
“Mobil materialnya enggak bisa masuk, sehingga materialnya diangkut pakai Arco (gerobak pembawa bahan bangunan),” tuturnya.
Keluarga Wiwik mengaku hanya bisa pasrah melihat ulah Masriah yang kembali mengganggu.
“Dibiarkan saja daripada nanti ramai, soalnya sudah malas ramai (bertengkar) sama Masriah yang penting bisa ambil material. Tapi lapor ke Ketua Basnas dan asisten Gus Muhdlor,” kata dia. (ds/sumber CNNIndonesia.com)