MIMBAR-RAKYAT.com (Las Vegas) – Pertarungan besar yang dinantikan dunia itu akhirnya dimenangi Floyd Mayweather Jr. setelah ia dinyatakan menang angka atas Manny Pacquiao di MGM Grand Arena, Minggu.
Dengan kemenangan Weather pada laga yang banyak kalangan menyebutkan kurang maksimal itu, maka Mayweather Jr berhak atas gelar dunia kelas welter versi WBA, WBO, dan WBC.
Pertandingan yang hanya terasa “panas” sebelum kedua petinju naik ring itu, dipimpin wasit dari Amerika Serikat, Kenny Bayless, dan hakim laga memberikan angka 118-110, 116-112, dan 116-112 untuk Mayweather, sehingga sang jawara itu menambah rekor belum terkalahkan dalam 48 laga.
Ketika laga dimulai, Mayweather, kelahiran Grand Rapids, Michigan, AS, pada 24 Februari 1977 terlihat lebih sering melancarkan serangan tapi Pacquiao mampu menahannya dan saat keduanya berdekapan, petinju AS itu seperti membisikkan sesuatu ke telingan lawannya.
Pada ronde kedua dan ketiga, Pacquiao mulai mampu membaca irama permainan lawan dan berusaha mengikutinya. Petinju berkumis kelahiran Kiama, Provinsi Sarangani, Filipina, pada 18 Desember 1978 itu beberapa kali melancarkan pukulan jab dan sesekali disambung dengan straight kanan, tapi Mayweather dengan cepat berkelit.
Pacquiao melancarkan akumulasi pukulan keras pada lanjutan ronde ini, tapi benteng Mayweather berupa kedua tangan sejajar dan sesekali menyilang menutupi wajahnya amat kuat menahan serangan lawan.
Mayweather mampu memperbaiki penampilannya di ronde kelima. Beberapa kali ia mampu melancarkan serangan yang cukup telak kepada Pacquiao. Walaupun dapat memberikan serangan balik, Mayweather terlihat lebih baik dibanding Pacquiao pada ronde ini, seperti terlihat dalam siaran televisi Minggu siang.
Si Kumis dari Filipina itu mengeluarkan pukulan handalnya berupa kombinasi jab-straight berulang kali dan lawannya dari Amerika itu harus berusaha menghindar dengan bergeser ke arah kirinya, untuk mempersulit Pacquiao yang bermain kidal.
Giliran Pacquiao harus bertahan pada dua ronde berikutnya, tapi ia berusaha melesak terus. karena tipe permainnya sebagai petinju bergaya “fighter” harus menjadikan menyerang adalah pertahanannya dan dalam momen tertentu keduanya kembali berpelukan dan sesekali Weather menekan kepalanya ke bawah dan terkadang memiting kepalanya.
Pada tiga ronde akhir, permainan Pacman – panggilan bagi Pacquiao- mau pun Mayweather, berlangsung biasa dan keduanya tidak berusaha menaikkan tempo permainan mereka. Kedua petinju seperti sama-sama berusaha memuaskan penonton dengan bermain selama mungkin di atas pentas dan “mempertahankan” irama permainan mereka.
Keduanya seperti aktor yang mahir memperagakan kepiawaian mereka melalui teknik-teknik tertentu, bukan seperti berusaha untuk menundukkan lawan secpat mungkin, seperti yang dilakukan mereka pada laga-laga sebelumnya.
Hakim pertandingan Burt Clements, Glenn Feldman, dan Dave Moretti memberi angka kemenangan untuk Mayweather yang mendapat bayaran sebesar Rp1,8 triliun, sedangkan petinju Filipina itu mendapat uang Rp1,2 triliun.
Dengan kemenangannya itu, rekor Mayweather menjadi 48-0 (26 KO) sedangkan Many Pacuiao menjadi (57-5-2 (38 KO).
“Saya tahu ayah saya menginginkan melakukan hal lebih banyak di atas kanvas, tapi saya sudah berusaha melakukan yang terbaik. Manny Pacquiao bermain amat bagus, ia amat berbahaya,” kata Mayweather seusai tanding, seperti disiarkan washingtonpost. com.
Sedangkan Pacquiao mengatakan, ia tidak menyangka akan kalah, karena menurut perhitungannya ia seharusnya menang dalam laga yang dinanti-nantikan dunia itu.
“Saya kira saya menang dalam pertandingan itu. Saya lebih banyak memukul, kendati amat sukar melancarkan pukulan ia ia terus berputar,” kata Pacquaiao.
“Saya kira saya lebih banyak mendatangi dan memukulnya, dibanding dengan dia memukul saya,” kata petinju Filipina itu. (KB)