Para pekerja yang melihat gadis di bawah puing-puing itu meneriaki agar dia menggerakkan tangannya jika dia bisa mendengarnya. Dia melakukannya.
Mimbar-Rakyat.com (Mexico City) – Para anggota penyelamat korban gempa Meksiko terus berpacu dengan waktu mencari yang selamat di antara reruntuah. Korban tewas meningkat menjadi 230 saat Presiden Enrique Nieto menginstruksikan ‘setiap menit berarti menyelamatkan nyawa’.
Penarian di Mexico City, seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis (21/9), ditandai dengan bangkitnya semangat tim penyelamat ketika melihat jari-jari tangan seorang gadis muda yang terperangkap di puing-puing sekolahnya yang roboh.
Temuan itu membangkitkan harapan ratusan tim penyelamat yang bekerja keras untuk mencoba membebaskannya. Suatu drama yang menegangkan.
Penyelamamtan itu terjadi di sekolah Enrique Rebsamen, di mana 25 orang termasuk 21 anak tewas.
Para pekerja yang melihat gadis di bawah puing-puing itu meneriaki agar dia menggerakkan tangannya jika dia bisa mendengarnya. Dia melakukannya, dan seekor anjing penyelamat dikirim ke sana untuk memastikan bahwa dia masih hidup.
Penyelamatan berlangsung berjam-jam dan disiarkan di layar TV nasional. Pekerja dengan rompi dan helm neon menggunakan tali, alat pengikat dan alat lainnya bekerja penauh hati-hati.***(janet)