MIMBAR-RAKYAT.Com (Surabaya) – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, langsung memenuhi nazarnya setelah mengetahui pihaknya menang sengketa ‘rebutan’ bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ketabang I. Nazarnya itu adalah mengepel lantai dan membersihkan bangunan sekolah tersebut.
Risma mengaku telah mendapatkan kabar bahwa Mahkamah Agung (MA) telah mengabulkan Kasasi pemkot tertanggal 29 Oktober 2019, Nomor : 3070 K/ PDT/ 2019 pada Senin (27/4) kemarin. Meski pengajuan Kasasi ini melalui proses yang panjang, Pemkot Surabaya tetap berusaha keras untuk mempertahankan aset bangunan sekolah bersejarah itu.
“Saya berjuang hampir sekitar 5 tahun, dan kemarin ada keputusan MA dan kami menang,” kata Risma, Kamis (30/4).
Risma menambahkan, di tahun 2018 lalu, dia telah menetapkan bangunan sekolah ini sebagai cagar budaya. Hal ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Surabaya No. 188.45/187/436.1.2/2018, tanggal 26 Juni 2018.
Bukan tanpa alasan Risma memutus demikian. Sebab dahulu, aula SDN Ketabang 1/288 Surabaya merupakan bagian dari “Frobel School” (Sekolah Taman Kanak-kanak) yang didirikan pada tahun 1932. Beberapa tokoh Nasional RI juga pernah menempuh pendidikan di sekolah ini.
“Sekolah ini sangat bersejarah untuk Kota Surabaya. Menteri Pendidikan yang dulu, Pak Wardiman Joyonegoro sekolah di sini, terus Pak Try Sutrisno (mantan Wakil Presiden RI) juga sekolah di sini,” ujarnya.
Risma yang mengenakan batik hitam, masker putih dan sarung tangan oranye, tampak menginstruksikan petugas DKRTH (Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau) untuk mendatangkan satu unit mobil water supply.
Setelah mobil water supply tiba, Risma sigap mengepel lantai keramik sekolah menggunakan spray yang terhubung ke profil tank di mobil water supply tersebut. Beberapa sudut lantai bangunan sekolah juga tak luput dari perhatiannya. Bahkan, lorong sekolah juga menjadi salah satu fokusnya.
Kebahagiaan terpancar jelas dari wajahnya. Sebab, dia tak bisa membayangkan jika pemkot kalah dan sekolah ini kemudian diambil alih pihak lain.
“Saat itu saya ngomong, kalau ini bisa menang, saya akan bersihkan sekolah ini. Ini bukan untuk apa-apa, tapi ini untuk anak-anak,” tutur dia.
Rencananya, Risma akan memperbaiki beberapa sudut bangunan sekolah yang kondisi catnya terlihat sudah pudar.
“Nanti pertama dicat dulu, diperbaiki, dikembalikan bangunan aslinya. Kalau kita tambah (bangunan) tidak bisa karena cagar budaya, tapi kalau kita perbaiki aslinya bisa,” jelas dia. (M/d)