Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo harapkan pelantikan Gubernur DKI Jakarta dan DI Yogyakarta bisa dilaksanakan bersamaan. Itu dimungkinkan karena semua proses pemberkasan dinilai sudah selesai dan telah disampaikan ke Sekretarian Negara.
“Secara administrasi, DKI dan DIY sudah kami serahkan ke Mensesneg. Sudah diatur tanggal hari dan jam. Bisa bersamaan dengan waktu yang berbeda antara DIY dan DKI,” kata Tjahjo di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Timur, Senin (2/10).
Seperti dilaporkan website Kemendagri, http://www.kemendagri.go.id, Tjahjo berharap pelantikan di DKI tak lewat dari tanggal 16 Oktober agar tidak ada penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) lagi. Karena secara administratif jabatan guberbur yang sekarang dijabat Djarot Saiful Hidayat ini akan berakhir pada waktu tersebut.
“Yang penting DKI harus sebelum akhir masa jabatan. Kalau mundur satu hari nanti ditunjuk Plt lagi. Jadi tanggal 16 Oktober. Untuk jam, dan tanggalnya kami menanti arahan Mensesneg,” ujarnya.
Sedangkan untuk proses administrasi, kata Tjahjo semua teknisnya sudah dikomunikasikan. Bahkan, dia menyatakan telah berbicara dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengenai teknis pelantikan tersebut.
“Kami pun kemarin sudah diskusi dengan Pak Sandi Uno soal teknis dan sebagainya. Dirjen kami pun sudah ke Yogyakarta dan saya sudah bicara dengan Pak Sri Sultan (Gubernur DIY), sudah siap semua,” tambah Tjahjo.***(eank)