Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Pandemi Covid-19 berpengaruh multidimensi sehingga semua sektor terdampak dan untuk melawan virus Corona, Mendagri Tito Karnavian menyarankan untuk lebih mengenal virus tersebut.
Mengambil ungkapan seorang ahli streategi perang China, Tsun Zhu, Mendagri mengatakan, “Kenali musuhmu maka kita akan memenangkan peperangan”.
“Maka saat ini perlu kita mengenali kelemahan dan kelebihan virus itu sendiri. Sehingga dalam penanganan bisa tepat sasaran, ” kata Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam kunjungannya ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Sabtu.
Ia pun mengambil contoh dengan mengapresiasi pola hidup masyarakat Jawa Barat, khususnya di Kabupaten Kuningan.
Tito Karnavian menyebutkan, jika masyarakat makan makanan sumber protein seperti daging, susu dan ikan yang diternakkan sendiri, menggunakan pupuk dan pakan organik, sungai yang tidak kena polusi, tentu imunitasnya akan tinggi.
“Makanya saya di Kuningan ini tidak akan ragu-ragu jika diberi makanan, karena saya tahu makanannya berasal dari kolam sendiri yang minim polusi kimia, ” pujinya.
Menurut Tito, bila angka positif Covid-19 kecil di satu wilayah belum bisa memastikan bahwa tingkat penyebaran covid-19 di wilayah itu rendah.
Hal itu terlihat di satu daerah yang tingkat kasusnya kecil, saat dilakukan test covid massal, diketahui angka kasusnya meningkat ketika diketahui hasilnya.
“Faktor test Covid-19 massal juga menentukan, ketika keluar hasilnya di satu daerah dan terlihat ada peningkatan kasus positif, ” ungkap Tito saat peluncuran Gerakan Sejuta Masker dan pengarahan pada pejabat terkait penanganan virus Corona.
Untuk melihat tingkat penyebaran kasus Covid-19, tambahnya, bisa dilihat dari angka kematian di dearah itu. Ia mencontohkan, jika dicek di Dinas Pemakaman, terlihat lonjakan angka kematian yang tidak biasa, kemungkinan juga bisa terjadi karena tingginya kasus positif Covid-19 yang tidak terdeteksi.
“Sebaliknya, jika angka kematian rendah, bisa juga menunjukkan bahwa tingkat imunitas terhadap terpaparnya Covid-19 masyarakat di daerah tersebut tinggi, ” kata Mendagri.
Tito mencontohkan beberapa daerah yang masyarakatnya banyak bermatapencaharian pertanian dan nelayan biasanya memiliki angka kasus positif Covid-19 rendah.
“Seperti di Kuningan, lapangan kerja pertanian banyak, ini bisa meningkatkan imunitas masyarakat. Karena pekerjaan bertani banyak olahraga di lahan pertanian, banyak terpapar sinar matahari, dan masyarakat memakan makanan yang alami bersumber langsung dari alam yang tidak banyak terkena polusi,” kata Menteri.
Ia juga memuji pola makan warga Jawa Barat yang sering makan sayuran dan lalapan. Itu menurutnya adalah makanan sehat.
Rendahnya kasus covid-19 di daerah, tandas Mendagri, selain karena treatment yang baik dari pemerintahnya, juga karena tingkat respon imun tubuh masyarakatnya yang juga baik. (dien/arl)