Sunday, September 08, 2024
Home > Cerita > Mengetuk Pintu Langit, Puisi Djunaedi Tjunti Agus

Mengetuk Pintu Langit, Puisi Djunaedi Tjunti Agus

Mengetuk Pintu Langit

Puisi: Djunaedi Tjunti Agus

 

tiada yang berhak disembah

kecuali Dia Yang Maha Kuasa

tiada tuhan selain Allah

semoga semua itu selalu terjaga

tak mampu dibelokkan sedetikpun

meski oleh raksasa penista

atau janji kekayaan berlimpah

kedudukan dengan kekuasaan penuh

oleh wanita pengguncang dunia

 

hanya kepadaNya hamba berharap

memohon dalam sujud panjang

mengetuk lembut pintu langit

berharap impian diijabahi Allah

hanya Dia harapan, tiada lain

memberi ampunan, menerima taubat

menutup lembaran kelam

diberi Rahmah, hidayah jalan lurus

 

nikmatNya tak tertandingi

mata, telinga, seluruh batang tubuh

adalah nikmat yang luar biasa

tak ternilai, tak tergantikan

meski oleh seluruh kekayaan dunia

semua didapatkan kecuali dariNya

lalu kenapa ada yang masih tergoda?

oleh rayuan iblis dan pengikutnya

 

pantaskah kita mangkir

menolak segala perintahNya

lalu melanggar segala laranganNya

apakah hati kita telah hitam?

penuh titik-titik dosa, kelam

apakah mata kita sudah lamur

telinga tak lagi mendengar

mungkinkah semua pertanyaan itu

tak pernah terbersit di hati kita

 

saatnya kita bersujud dalam-dalam

membenamkan kepala di sajadah

hati dan pikiran hanya kepadaNya

mengetuk langit dengan lembut

memohon pada setiap sujud

menyesali semua perbuatan dosa

berharap ampunan, perlindungan

semoga dalam sisa kehidupan

hanya kebaikan yang dilakukan

 

mudah-mudahan jalan panjang

perbuatan penuh pembangkangan

semua berubah, patuh dan taat

hanya kepadaMu, Allah Maha Kuasa

semoga hati dan pikiran selalu lurus

tak lagi tergoda oleh setan

maupun oleh seluruh pengikutnya

hanya kepadaMu aku meminta

 

260820

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru