MIMBAR-RAKYAT.com (Surabaya) – Indonesia bersyukur bahwa rasio wirausaha dan produk domestik bruto (PDB) koperasi sudah mengalami peningkatan, bahkan rasio wirausaha sudah pecah telor pada 2016 mencapai 3,01%.
Sebelumnya hanya bertahan di angka 1,5% sejak 2013, sedangkan PDB koperasi tumbuh menjadi 3,99% pada tahun 2016 dari level 1,7% pada tahun 2013.
Salah satu yang mempercepat pertumbuhan rasio wirausaha dan PDB koperasi, ungkap Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, adalah gerakan yang dilakukan Grup Astra secara terus menerus melalui berbagai yayasan dan Koperasi Astra.
Pola pembinaan mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan Grup Astra beserta yayasannya, khususnya Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR), dan Koperasi Astra, dapat mendorong pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Gerakan pembinaan UMKM ini sejalan dengan program Presiden Joko Widodo yang meminta walikota dan pemimpin daerah untuk mengembangkan kewirausahaan di daerah masing-masing. Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat menutup Rakernas Apeksi 2017 di Malang, Jawa Timur, pada Kamis (20/7).
“Pemerataan kesejahteraan ini terjadi karena ada pola kemitraan Astra dengan UMKM yang jelas sehingga tidak hanya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga mendorong pertumbuhan rasio wirausaha di Indonesia,” ujar Menteri Puspayoga saat membuka Festival Kewirausahaan dalam rangka perayaan HUT ke-60 Astra di Surabaya pada hari ini (22/7), sekaligus memperingati Hari Koperasi Nasional.
Melalui pola kemitraan ini, Menteri Puspayoga mengingatkan agar Grup Astra, yayasan-yayasan, dan Koperasi Astra terus menggulirkan, menggerakkan, dan menggetarkan gerakan wirausaha. “Jangan sampai turun seperti pada 2013 yang hanya di level 1,5%. Jadi harus naik terus ya,” ujar beliau.
Menteri Puspayoga mengungkapkan sebelum 2013 rasio wirausaha di Indonesia hanya berkisar 1%-an. Padahal di dunia, rasio tersebut minimal harus 2% dari jumlah penduduk.
“Sejak 2013, rasio itu sudah pecah telor dan meningkat menjadi 3,01% pada tahun 2016, meskipun rasio ini masih di bawah negara-negara tetangga, seperti Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (4%). Peningkatan rasio itu berkat gerakan kita semua, seperti yang dilakukan oleh Astra,” jelas Menteri Puspayoga.
Saat ini, Grup Astra dan yayasannya membina 10.847 kelompok UMKM dan 97.641 orang sudah menerima manfaat dari program pembinaan tersebut.
PDB Koperasi Capai 3,99%
Seiring dengan pertumbuhan rasio wirausaha, Menteri Puspayoga juga mengungkapkan produk domestik bruto (PDB) koperasi di Indonesia pada 2016 sudah mencapai 3,99% dari sebelumnya 1,7%. Di luar negeri, angka tersebut bahkan sudah bisa mencapai 8% hingga 60%.
“Kalau koperasi anggotanya sudah sampai 100.000 orang itu sudah baik, kalau bisa sampai 200.000 itu lebih aman. Semakin banyak anggota koperasi, semakin berkualitas koperasinya,” tambah Menteri Puspayoga.
Festival Kewirausahaan yang menjadi momentum peringatan Hari Koperasi Nasional pada 12 Juli ini menampilkan beragam rangkaian kegiatan, salah satu yang terbesar adalah talkshow kewirausahaan yang menghadirkan CEO Bukalapak Achma Zaky, CEO Finger Talk Café Dissa Syakina dan Ketua Pengurus Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Henry C. Widjaja.
Pada bincang-bincang tersebut dibahas mengenai kiprah usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) yang berhasil menjadi pembawa perubahan besar di bidangnya.
UMKM Naik Kelas
Pada kesempatan yang sama, Menteri Puspayoga memberikan apresiasi kepada UMKM yang dinyatakan sudah naik kelas. Naik kelas di sini artinya para pelaku UMKM ini telah mengikuti program pembinaan dan pelatihan, serta telah menunjukkan perubahan yang terukur.
“Binaan YDBA ada 300 lebih yang naik kelas, itu dijadikan contoh wirausaha sukses yang berbeda dengan sekadar pedagang. Mereka itu fokus, punya rencana, kegiatan yang jelas, dan ada kontrolnya. Kalau seperti itu berarti sudah naik kelas,” tambah Menteri Puspayoga.
Sebanyak 381 UMKM naik kelas ini merupakan seleksi dari 1.186 UMKM aktif yang tergabung sebagai binaan YDBA per tahun 2015 dan 2016 yang telah mengikuti penilaian di awal tahun 2017, di antaranya adalah Bengkel BOP, Bengkel Prima AC, Bengkel SMS Motor, Bengkel Sumber Cahaya, UD Logam Abadi, dan Yen Collection.
Kelas itu sendiri ada 5 tahapan, yakni start-up, pemula, madya, pra-mandiri, dan mandiri. Penilaian kelas dilihat dari 5 aspek, yaitu produksi, pengelolaan sumber daya manusia (human resource development/HRD), keuangan, pemasaran, serta tanggung jawab sosial (corporate social responsibility/CSR) dan kesehatan & keselamatan kerja (environment, health & safety/EHS).
Tak hanya itu, Chief of Corporate Human Capital Development Aloysius Budi Santoso didampingi Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga juga memberikan penghargaan kepada UMKM YDBA yang berhasil masuk dalam value chain PT Astra Honda Motor. Mereka adalah PT Elang Jagad, CV Borneo Putra, UD KS Pro dan UD Karya Jaya.
Dengan adanya kedua apresiasi ini, diharapkan para pelaku UMKM lainnya ikut termotivasi untuk semakin berkembang dan mandiri.
Setelah menjaring 1.157 peserta dan akhirnya membina 25 finalis Astra Start-up Challenge (ASC) sejak Juli 2016, hari ini Astra mengumumkan tiga juara terbaik ASC Batch 1 yang telah dibina selama kurang lebih satu tahun dan dinilai perkembangannya.
Mereka yang juara adalah, Mariati dari Lucklig & Co (bidang usaha: souvenir pernikahan) juara pertama, juara 2 Shindy Purnamasari dari Ctalize.com (bidang usaha: penyediaan bahan kimia untuk praktikum akademisi) dan juara 3 : Rendi Ferdiansyah dari Sarang Jasa (bidang usaha: penyedia beragam jasa solusi untuk sepatu).
Untuk terus melanjutkan komitmen Astra dalam mendukung upaya pengembangan UMKM dan menghidupkan jiwa wirausaha pada generasi muda, Astra kembali membuka pendaftaran untuk ASC Batch 2 melalui http://satu-indonesia.com/AstraUntukIndonesiaKreatif.
Sosok inspiratif lainnya adalah Hadi Apriliawan. Pemuda lulusan Universitas Brawijaya Malang dan juga penerima apresiasi SATU Indonesia Awards ini membuat inovasi susu listrik yang mampu membuat susu lebih awet bahkan hingga 3-6 bulan. Padahal normalnya susu perahan hanya bertahan 3-4 hari bahkan jika dibekukan.
Awalnya ia tergerak karena peternak susu, termasuk orang tuanya, hanya bisa menjual susu hasil perahannya dengan harga rendah akibat susu mudah basi. Ia juga melihat bahwa banyak warga jatuh sakit karena susu perahan mengandung banyak bakteri jahat.
Akhirnya ia pun melakukan riset dan berhasil menemukan metode kejut listrik yang membuat susu lebih tahan lama. Banyak peternak sapi perah di Malang yang sudah menggunakan teknologi temuan Hadi dan tidak lagi dirugikan karena susu yang cepat basi. Tak hanya peternak, perusahaan susu juga sudah banyak yang memesan mesin ciptaan Hadi tersebut.
Inovasinya ini membawa Hadi menjadi salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2015 dan penghargaan internasional lainnya, seperti penghargaan Global Innovation Through Science and Technology di Abu Dhabi dan Asean Entrepreneur Award di Jepang.
Setelah menerima apresiasi SATU Indonesia Awards, ia mulai membangun pabrik sendiri. Pada 2015, ia baru mempekerjakan belasan karyawan. Kini karyawannya sudah mencapai 200 orang dan mendapat upah bulanan di atas upah minimum regional di Malang. Selain itu, Hadi juga memberikan kesempatan praktik kerja lapangan bagi mahasiswa yang berminat.
Selain Hadi, hadir juga penerima apresiasi SATU Indonesia Awards lainnya yaitu Faishal Arifin, Raja Perak dari Malang; dan Resika Caesaria, Ratu Cimol dari Banyumas. Astra juga masih membuka kesempatan bagi para pemuda yang telah berkontribusi bagi sekitarnya untuk mendaftarkan diri dalam SATU Indonesia Awards 2017 melalui http://satu-indonesia.com/satuindonesiaawards/daftar.
Para sosok inspiratif yang menjadi nara sumber pada hari ini tentunya diharapkan dapat menjadi panutan bagi peserta yang terdiri dari 500 orang komunitas start-up, komunitas binaan YDBA, mahasiswa, dan stakeholders Grup Astra. Semakin banyak yang terinpirasi dan mewujudkannya, maka akan semakin sejahtera pula bangsa ini, dan artinya cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa pun dapat tercapai.
Setelah Jakarta, Astra Roadshow ke 5 Kota
Seiring perjalanan hingga usia ke-60 tahun pada 20 Februari 2017 lalu, Astra menggelar rangkaian perayaan HUT sepanjang tahun 2017 yang diawali dengan perayaan di Jakarta Convention Center, Jakarta pada tanggal 24-26 Februari 2017. Pada perayaan tersebut, digelar konser dan ekshibisi Inspirasi 60 Tahun Astra.
Selanjutnya, Astra memeriahkan 60 tahun perjalanannya di 5 kota besar di Indonesia, yakni Yogyakarta (28-30 April 2017), Balikpapan (19-21 Mei 2017), Surabaya (21-23 Juli 2017), Medan (22-24 September 2017), serta Makassar (17-19 November 2017). (sp/arl)