MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan heran karena belum pernah melihat iklan Indo MXGP 2017 di televisi, padahal ajang tersebut berskala internasional dan akan bergulir 4-5 Maret 2017 di Pangkal Pinang.
“Bagaimana mau promosi Bangka Belitung kalau promosi eventnya tidak ada? Sampai malam tadi saya belum lihat iklannya,” kata Menteri Arief di Balairung Kemenpar, Senin.
Padahal, kata menteri, Indonesia berpotensi menghasilkan lebih dari Rp300 miliar dari gelaran Indo MXGP 2017 sedangkan Kemenpar sendiri mengalokasikan dana Rp10 miliar untuk ajang tersebut.
Untuk bisa mencapai itu, kata Arief seperti dilansir cnnindonesia, perlu adanya sinergi antara Kemenpar dan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Pasalnya, olahraga adalah salah satu lahan terbesar untuk bisa dijadikan industri jika bersatu dengan pariwisata.
“Sebanyak 50 persen pemasukan berasal dari iklan, 30 persen dari tiket dan 20 persen dari retail komersil,” kata Arief.
Menteri menjelaskan, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan asing mencapai lima ribu orang.
Diperkirakan setiap wisatawan asing mengeluarkan uang hingga 1.000 dolar AS selama gelaran Indo MXGP 2017. Sementara untuk wisatawan lokal ditargetkan mencapai 50 ribu, dengan target pengeluaran mencapai Rp1 juta per orang.
Pemasukan dari iklan minimal 20 juta dolar AS atau sekitar Rp266 miliar. Dengan demikian total perputaran uang saat berlangsungnya MXGP bisa mencapai Rp340-400 miliar.
“Secara statistik kami yakin dengan jumlah itu. Statistik itu juga masih kami kurang-kurangi. Masih kita kurang-kurangi yang hanya 10 persen dari proyeksi,” kata Arief.
“Ini kesempatan bagus Bangka Belitung untuk promosi. Manfaatkan dengan baik untuk mempromosikan kunjungan wisata di sana. Olahraga digabung dengan wisata yang secara bisnis oke seperti ini, akan menjadi industri olahraga,” sambungnya.
Sementara itu menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi – juga dilansir cnnindonesia – mengatakan kerja sama yang dibuat bersama Kemenpar tak lepas dari rangkaian penting jelang Asian Games 2018.
“Kami ingin mendorong dan mengajak bahwa tidak akan berdiri besar prestasi jika tidak dikaitkan dengan industri,” ucap Imam. (arl)