MIMBAR-RAKYAT. Com (Jakarta)- Dalam sepekan ini, merebak isu penculikan murid sekolah dasar (SD) di sejumlah daerah. Di Sumenep, Madura, Jawa Timur, dua bocah SD, Ba dan Qi, mengaku nyaris diculik, Selasa (14/3) lalu. Ketika itu keduanya sedang menjaga burung di lahan milik orangtua mereka.
Tiba-tiba datang dua lelaki mencengkeram kedua bocah ini dan membekap mulut mereka pakai tisu. Ba, 12, bisa melepaskan diri setelah menggigit tangan pria yang membekapnya. Dia lari namun dikejar pelaku.
Kebetulan dia membawa ketapel. Ba pun berbalik badan lalu menyerang pria itu pakai ‘peluru’ ketapel. Sedangkan Qi, juga terus berusaha melepaskan diri dengan cara meronta-ronta dan menggigit tangan pelaku.
Kedua korban akhirnya lolos, sedangkan dua penculik kabur ke mobil temannya yang sudah menunggu. Petugas Polsek Batang sedang mengusut kasus ini. Ba dan Qi kini trauma.
Heboh isu penculikan juga merebak di wilayah Serang, Banten. Akibatnya, seorang wanita mengaku bernama Dutit, diduga tidak waras, ditangkap massa di belakang rumah warga di Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Selasa (7/3). Dia diserahkan ke polisi karena dituduh hendak menculik.
Merebaknya isu penculikan berawal ketika satu balita, Firda Herliana Putri hilang saat tidur di rumah orantuanya di Kecamatan Cipocokjaya, Kota Serang, Sabtu (4/3). Ibunya, Ernawati saat itu membantu mencuci piring di rumah tetangga yang hajatan.
Saat pulang, dia kaget putrinya sudaah tak ada. Masyarakat pun ikut mencari-cari. Esoknya bocah 1,5 taahun itu ditemukan tewas mengambang di sumur. Padahal sumur itu ditutup fiber. Polisi masih mengusut kasus ini dan rumah Ernawati dipasang police line.
Di daerah lainnya, antara lain Tegal dan Pemalang, Jawa Tengah, warga juga dihebohkan isu penculikan bocah.
Tidak hanya itu, di medosos seperi whatspp juga banyak beredar kabar bahwa terjadi penculikan terhadap anak lalu tubuhnya dipotong-potong. Yang mengerikan di medosos juga beredar foto sadis dengan tubuh bocah yang terpotong. Tentu ini semakin membuat resah.
Warga minta polisi segera bertindak termasuk kepada penyebar gambar tersebut jika tidak benar. Sebab aparat hanya mengimbau warga tenang dan tidak terpancing isu karena berita tersebut hanya hoax. (joh)
