Mimbar-Rakyat.com (Toronto) – Pasangan miliarder Kanada yang ditemukan tewas di rumah mereka di Toronto bulan lalu, Barry Sherman (75) dan Honey Sherman (70), diduga dibunuh dalam pembunuhan terencana. Demikian sumber dari kepolisian di Toronto, seperti dikutip dari BBC News, Sabtu (27/1).
Mayat Barry dan Honey Sherman ditemukan pada tanggal 15 Desember. Pihak polisi mengatakan, Jumat, belum ada yang dituntut, dan menolak mengomentari kemungkinan tersangka. Barry Sherman, adalah salah satu orang terkaya di Kanada, dan istrinya terkenal karena filantropi mereka, dan kematian keduanya mengejutkan banyak orang di negara ini.
Laporan media pada hari-hari setelah mayat pasangan tersebut ditemukan, mengutip sumber-sumber polisi, polisi sedang menyelidiki sebuah teori pembunuhan-bunuh diri.
“Saya tidak tahu dari mana asalnya,” kata detektif polisi Toronto, Susan Gomes, kepada wartawan, dsn menambahkan bahwa itu hanyalah salah satu dari beberapa teori yang sedang dipertimbangkan.
Kasus ini makin menarik, ketika pada hari yang sama kematian pasangan ini, raksasa Apotex farmasi yang didirikan Barry Sherman mengumumkan pengunduran dirinya sebagai CEO.
Detektif Gomes mengatakan bahwa pasangan tersebut terakhir terlihat hidup pada malam hari tanggal 13 Desember dan tidak memiliki komunikasi dengan keluarga setelah kejadian itu. Dia mengatakan bahwa penyidik polisi tidak menemukan tanda-tanda masuk paksa ke jalur akses manapun ke rumah tersebut.
Dua hari kemudian pasangan itu ditemukan berpakaian lengkap di tepi kolam renang “tergantung dengan ikat pinggang dengan posisi setengah duduk di dek kolam renang,” tambahnya.
Sherman ditemukan tewas di dalam properti mereka oleh seorang agen real estat yang membantu mereka menjual rumah mereka
Sekarang, polisi Toronto telah mengungkapkan beberapa petunjuk mengenai apa yang terjadi antara 13 Desember, saat pasangan itu terakhir kali terlihat, dan 15 Desember, ketika mayat mereka ditemukan. Detektif Toronto Susan Gomes menjelaskan ada banyak bukti bahwa polisi masih bisa menggali.
Keluarga korban menyanggah kemungkinan pasangan korban bunuh diri. “Orang tua kami memiliki antusiasme untuk hidup dan komitmen terhadap keluarga dan masyarakat mereka yang sama sekali tidak konsisten dengan rumor tersebut dengan disesalkan beredar di media mengenai keadaan seputar kematian mereka,” tutur salah seorang keluarga.
Pengacara keluarga telah mempekerjakan sejumlah detektif swasta untuk melakukan penyelidikan paralel mengenai kasus tersebut. Mereka juga menyewa seorang ahli patologi forensik untuk melakukan pemeriksaan data fisik korban sebelum meninggal.
Sumber yang tidak disebutkan namanya yang dekat dengan penyelidikan, mengatakan kepada CBC Toronto, tanda-tanda di pergelangan tangan korban menunjukkan bukti bahwa mereka telah terikat pada satu titik, namun tidak ada tali atau ikatan ditemukan di dekat mayat tersebut.***(janet)