Thursday, November 21, 2024
Home > Berita > Momen Nataru, PKL di Puncak Bogor Diingatkan Tidak Getok Harga Makanan dan Minuman

Momen Nataru, PKL di Puncak Bogor Diingatkan Tidak Getok Harga Makanan dan Minuman

Sejumlah wisatawan menikmati keindahaan alam di Cimory Dairyland, Puncak, Bogor, Jawa Barat.

Mimbar-Rakyat. com (Jakarta) – Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat kerap menjadi salah satu lokasi liburan terpopuler bagi wisatawan domestik saat libur Natal dan Tahun Baru tiba. Tidak hanya menawarkan panorama alam dan udara yang sejuk, masyarakat pun dibuat tergiur dengan berbagai pilihan makanan dan minuman segar dan lezat yang ditawarkan. Salah satunya oleh para pedagang kaki lima (PKL).

Melihat kondisi tersebut, aparatur wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor, kembali mengingatkan para pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Puncak untuk tidak menggetok harga makanan dan minuman ke wisatawan.

Camat Cisarua Heri Risnandar mengatakan hal tersebut bisa merusak citra mengurangi kunjungan wisatawan makan dan minum di lapak-lapak PKL.

“Memang sih satu dua ada yang nakal, tapi nanti imbasnya ke PKL yang lain, kunjungan jadi sepi,” kata Heri ditemui, Jumat, 22 Desember 2023.

Agar kasus ini tidak terulang, Heri mengaku sudah meminta paguyuban PKL Cisarua untuk mengingatkan pedagang di kawasan Puncak agar tidak menggetok harga. Apalagi, selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kawasan tersebut dipastikan ramai dikunjungi wisatawan.

“Kami sudah sampaikan ke paguyuban untuk mengingatkan para pedagang tidak menggetok harga,” ujar Heri.

Namun, Heri juga mengingatkan kepada konsumen agar tahu diri jika nongkrong di warung. Sebab, getok harga itu kemungkinan dipicu karena durasi nongkrong tidak sebanding dengan jumlah makan dan minum yang mereka pesan.

“Si pedagang harusnya mengingatkan dengan cara yang baik ke konsumen. Misal kalau sudah terlalu lama nongkrong di warung, tawarkan untuk nambah bill. Kalau tidak, ya kasih tahu ada tamu lain. Jangan didiemin, lalu harganya digetok, bukan begitu,” jelas Heri.

PKL di Puncak Bogor

Heri juga telah menyarankan kepada seluruh pedagang untuk membuat daftar makanan dan minuman sesuai dengan kesepakatan bersama. Daftar harga ini agar pengunjung sejak awal memiliki kepastian berapa harga yang harus dibayar untuk makanan dan minuman.

“Kalau harga masing-masing item sudah disepakati, cantumkan di lembar menu. Lalu ketika ada yang nongkrong, misal lebih dari 2 jam, kenakan service charge atau biaya tambahan. Itu saya sarankan ke mereka,” ucapnya.

Kapolsek Cisarua AKP Eddy Santosa juga mengingatkan wisatawan untuk mengecek dan memastikan harga makanan sebelum bersantap di warung-warung sepanjang jalur Puncak. Ini guna menghindari penjual yang mematok harga mencekik selama libur Nataru.

“Kami juga mengingatkan kepada para pedagang tidak menggetok harga karena yang rugi mereka sendiri,” ucapnya.

Cegah Aksi Getok Harga Tarif Parkir Mobil

Sementara itu, meningkatnya jumlah wisatawan saat libur Nataru akan muncul sejumlah parkir liar di pinggir Jalan Raya Puncak. Untuk mencegah terjadi aksi getok harga tarif parkir mobil, Eddy menyebut pihaknya bersama Dinas Perhubungan untuk melakukan pemantauan dan pengawasan di lapangan.

“Itu kami bersama Dishub. Sebelumnya sudah lakukan sosialisasi, imbauan. Tapi dari kejadian sebelumnya memang itu parkir liar,” pungkasnya. (ds/sumber Liputan6.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru