MIMBAR-RAKYAT.com (London) – Para peneliti memukan bahwa monyet menunjukkan tanda-tanda terkena “Sindrom Zika bawaan”, terkait dengan infeksi virus Zika di dalam rahim.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada studi berikutnya mungkin dapat dikembangkan model infeksi virus Zika pada monyet yang dapat membantu pengembangan vaksin atau pendekatan lain yang akan membantu mencegah cacat lahir yang disebabkan Zika.
Para peneliti telah berusaha untuk mengembangkan model sindrom Zika kongenital pada primata non-manusia (seperti monyet) karena kehamilan pada primata lebih mirip kehamilan manusia, dibandingkan dengan kehamilan pada hewan lain seperti tikus.
Namun, dalam penelitian sebelumnya monyet hamil terinfeksi Zika, virus tampaknya tidak menjalar ke jaringan otak janin, seperti halnya pada manusia.
Dalam studi baru, para peneliti menggunakan berbagai jenis monyet, disebut “monyet dikepang”, dan menggunakan dosis sedikit lebih tinggi dari virus Zika untuk melakukan terjadinya infeksi.
Para peneliti menginfeksi “monyet dikepang” dengan Zika pada trimester ketiga kehamilan. Tanda-tanda cedera otak pada janin terjadi cepat, dalam waktu 10 hari dari infeksi, kata para peneliti, seperti dilansir foxnews.com.
Janin mengembangkan perubahan pada otak dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan otak melambat serta cedera bagian dari sel-sel saraf yang disebut akson. Para peneliti juga menemukan bukti materi genetik virus Zika di jaringan otak janin
Temuan menunjukkan bahwa infeksi virus Zika selama kehamilan “memiliki kapasitas untuk menghasilkan cedera otak janin pada kera hamil, (tulis para peneliti dalam Jurnal Nature Medicine).
Baca Juga :
Dua Miliar Orang Afrika dan Asia Termasuk Indonesia Berisiko Terjangkit Zika
“Model hewan ini “mungkin memiliki utilitas yang signifikan untuk menguji vaksin baru dan terapi untuk mencegah bawaan [virus Zika] syndrome,” kata para peneliti.
Studi lebih lanjut diperlukan untuk lebih memahami bagaimana virus menyebabkan cedera otak, kata mereka. (arl)