MIMBAR-RAKYAT.com (Doha) – Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Majelis Shura (Parlemen) Qatar sepakat untuk meningkatkan kerjasama Parlemen kedua negara.
Demikian salah satu hasil kunjungan Ketua Badan Pimpinan Penganggaran (BPP) MPR RI, Ir. H.M. Idris Leana, dan anggota MPR, dalam pertemuannya dengan Isa Bin Rabeah Al Kuwari, wakil ketua Majelis Sura Qatar pada 7 April 2016.
Pelaksana Fungi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan, dalam beritanya kepada Mimbar-Rakyat.com, Jumat, mengatakan, Idris Leana datang didampingi 10 anggota MPR, Guntur Sasono (Demokrat), Muhamad Asri Anas (DPD Sulbar), M. Lukman Edy (PKB), Sarifuddin Sudding, I Made Urip (PDIP), Ridwan Andi Wittiri (PDIP), Katherine Angela Oendoen ( Garindra), Muslim Ayub (PAN), Andi Akmal Pasluddin (PKS), Fadholi Kaimin (Nasdem).
“Mereka bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara lembaga pemerintah khususnya dalam rangka menindaklanjuti kunjungan Presiden RI ke Qatar pada 14-15 September 2015,” kata Boy.
Dalam pertemuan yang didampingi Dubes RI Doha, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi, Ketua BPP MPR RI menyatakan, Qatar merupakan mitra strategis Indonesia.
Ia menjelaskan tentang peran dan kontribusi MPR dalam politik Indonesia.
Pengurus partai Golkar itu menyampaikan harapannya agar MS membantu untuk meningkatkan hubungan kedua negara dengan memfokuskan kerja sama ekonomi dan perdagangan khususnya ekspansi tenaga kerja trampil Indonesia di Qatar.
Ir. Leana juga menyampaikan undangan kepada Majelis Sura (MS) untuk berkunjung ke Indonesia guna mempererat hubungan kedua lembaga.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Majlis Shura, H.E. Isa Bin Rabeah Al Kuwari menyambut baik kunjungan kehormatan Ketua BPP MPR RI dan menganggap Indonesia sebagai negara penting.
Ia menjelaskan tentang MS yang telah beradaptasi dengan situasi dan kondisi Qatar terkini.
Majlis as-Shura merupakan lembaga Legislatif dengan 45 anggota yang mana 30 anggota dipilih dan 15 lainnya ditunjuk Emir.
“MS memiliki wewenang terkait anggaran, mengawasi menteri dan membuat undang undang,” ujarnya dengan menjelaskan, MS memiliki komisi-komisi yaitu ekonomi, luar negeri, dalam negeri, infrstruktur dan undang-undang.
Al Kuwari juga menyampaikan terima kasih atas kontribusi diaspora Indonesia dalam mengembangkan sektor migas di Qatar. Disampaikan pujian mengenai kontribusi tenaga kerja Indonesia yang dianggap berperan yang menjadikan Qatar sebagai produsen utama dalam sektor migas di dunia.
Menurut Dubes Sidehabi, kunjungan kehormatan Delegasi MPR ke Qatar merupakan indikasi positif dari Pemerintah Indonesia kepada Qatar mengenai pentingnya peningkatan hubungan bilateral kedua negara khususnya kerjasama di bidang legislatif.
Ia mengutarakan, peran ekspatriat Indonesia dalam pembangunan ekonomi Qatar memperoleh apresiasi dari berbagai pihak di Qatar khususnya pemerintah Qatar.
Mantan Irjen TNI dan anggota DPR RI tersebut menegaskan kunjungan Delegasi MPR menjadi pendorong bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara. “Kunjungan tersebut juga merupakan salah satu upaya diplomasi guna mendukung upaya pemerintah Indonesia.” ujar Dubes Sidehabi.
Dalam pertemuan dengan KBRI Doha dan anggota MPR dibahas mengenai upaya-upaya peningkatan peluang ekonomi dan perdagangan RI-Qatar.
Dibahas pula mengenai kebijakan pemerintah mengenai penghentian dan pelarangan penempatan TKI pada pengguna perseorangan di Negara-Negara kawasan Timur Tengah serta dampak kebijakan tersebut.
Jumlah WNI di Qatar diperkirakan mencapai 40 ribu orang yang mana 30 ribu merupakan tenaga domestik. Anggota MPR juga mendukung usulan dan upaya KBRI untuk menyediakan pelatihan bagi pelajaran bahasa Indonesia dan kewarganegaraan bagi anak anak diaspora Indonesia yang lahir dan besar di Qatar agar memahami bahasa, pengetahuan dan budaya Indonesia. (arl)
