MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) akan menjadi bandara kedua di Indonesia yang memiliki transportasi penghubung berbasis kereta api. Bandara yang telah dapat dicapai dengan kereta api adalah Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.
Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng,Tangerang, juga telah mencanangkan transport serupa, namun hingga kini rencana yang telah lama diprogramkan masih dalam pengerjaan awal.
Presiden Joko Widodo, ketika meninjau pembangunan jalur rel antara Stasiun Duku–stasiun terdekat dengan bandara yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar itu–dengan Stasiun BIM, pertengahan Oktober 2015 mengatakan, untuk menyambung area Stasiun dengan Bandara akan menggunakan sky bridge atau jembatan.
Menurut situs resmi Kereta Api Indonesia (KAI) http://www.kereta-api.co.id, Presiden dalam peninjauannya meminta semua bandara di Indonesia memiliki transportasi kereta api penguhubung dengan kota. “Nanti semua airport dihubungkan dengan kota. Menggunakan kereta api atau trem. Tergantung kotanya,” kata Presiden.
Presiden memberi tenggat waktu bagi pembangunan rel kereta api menuju BIM. Transport tersebut dikatakan harus sudah bisa beroperasi pada 2016 “Untuk tahun depan Insya Allah saya kira sudah selesai,” ujar Presiden.
Sementara itu Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menyebutkan, pembangunan jalur kereta api menuju BIM memanfaatkan jalur yang sudah ada, yakni jalur Stasiun Padang menuju Stasiun Duku. Yang dibangun baru hanya sekitar 4 km dari Stasiun Duku menuju Stasiun BIM.
Disebutkan, pembangunan rel kereta api menuju Stasiun BIM dari Stasiun Duku tidak ada masalah. Dari 3,9 kilometer rel yang dibangun, telah diselesaikan 2,9 kilometer.
PT KAI ditunjuk sebagai operator KA Bandara tersebut, dengan skema KA Perintis, karena belum bisa dioperasikan secara komersial, sebab pembangunan dilakukan menggunakan dana APBN sebesar Rp 127,5 miliar.***(Janet)