MIMBAR-RAKYAT.COM (Bogor) – Suasana di SD Sirna Asih, di Kampung Cisarua, Desa Banyuresmi, Cigudeng, Kabupaten Bogor memprithatinkan. Bayangkan, sudah 6 tahun ini sebanyak 96 murid belajar berlantaikan tanah di tenda.
“Sekolah kami ini mirip di tenda pengungsian. Sudah 6 tahun kegiatan belajar mengajar beratap tenda biru,” kata Siti Afipah, guru honor di SD itu, kemarin.
Menurutnya, sekolah berukuran 6×4 meter dibanguan dari swadaya masyarakat. Awalnya, siswa yang belajar di sekolah ini hanya segelintir anak didik. Namun lama kelamaan, minat belajar masyarakat di ujung Bogor barat itu tinggi, akhirnya
kini menampung 95 siswa dengan empat tenaga pengajar.
Terpaksa kegiatan belajar mengajar dibagi dalam dua shift. Untuk kelas 1, 2 dan 3 masuk pagi, kelas 4,5 dan 6 masuk siang.
“Lantaran sekolah tenda tak mampu lagi menampung, kegiatan belajar mengajar disebar, tiga tempat. Sebagian di sekolah tenda, lainnya di rumah tokoh masyarakat dan sisanya di majelis taklim,” paparnya
Kepala UPT Pendidikan Cigudeg, Edi Mulyadi mengatakan, sudah berulangkali mengajukan pembangunan sekolah ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
“Sudah lama kami ajukan ke Pemkab Bogor, tapi belum ada realisasinya,” katanya. Setiap kali Musrenbang dia juga selalu mengajukan pembangunan sekolah yang sudah enam tahun tak
melakukan upacara bendera ini.
“Padahal, lahannya sudah dihibahkan masyarakat setempat,” katanya. Selain itu juga disampaikan ke Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor. “Saat itu anggota dewan sidak ke sekolah
ini. Saya tidak tahu kapan akan direalisasikan, janjinya 2017 akan dibangun. Mudah-mudahan
saja,” katanya. (joh)