Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Nama Cawapres Prabowo di Secarik Kertas: Malam Krusial di Kertanegara

Nama Cawapres Prabowo di Secarik Kertas: Malam Krusial di Kertanegara

Koalisi Indonesia Maju.

Mimbar-Rayat.com (Jakarta) – Delapan ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Maju duduk berhadapan di sofa ruang tamu rumah Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Jumat malam (13/10).

Agenda malam itu sangat krusial: membicarakan persiapan menghadapi Pilpres 2024, khususnya soal kandidat calon wakil presiden karena masa pendaftaran bakal segera dibuka oleh KPU.

Semua tamu diminta mengumpulkan telepon selulernya. Pertanda rapat penting segera dimulai. Tepat pukul 19.00 WIB, Prabowo membuka pertemuan.

Prabowo memulai cerita dengan mengenang dirinya bergabung ke kabinet sejak 2019 lalu. Para ketua umum yang didampingi salah satu atau dua pejabat teras partainya diam saksama.

Tiga petinggi partai yang hadir dalam pertemuan menceritakan bahwa Prabowo mengungkit permintaan Jokowi kepadanya pada 2021 lalu. Prabowo mengaku diminta Jokowi untuk meneruskan kepemimpinannya.

Setelah itu, Prabowo juga menyebut ada upaya Jokowi mendekatkan dirinya dengan PDIP. Namun itu sulit terlaksana karena Megawati Soekarnoputri tak kunjung memberi kesempatan untuk bertemu.

Saat dikonfirmasi, Sekjen Partai Bulan Bintang (PBB) yang mengikuti pertemuan membenarkan cerita Prabowo tersebut.

“Intinya Pak Jokowi meminta Pak Prabowo melanjutkan. Presiden juga ingin menggabungkan Prabowo dengan PDI Perjuangan, karena ini dua kekuatan politik besar. Tapi Pak Prabowo juga bingung kenapa Bu Mega belum mau,” ucapnya saat dihubungi.

Seiring berjalannya waktu, pelaksanaan Pemilu 2024 kian dekat. Prabowo sudah menyatakan siap untuk bertarung di pilpres sebagai bakal calon presiden.

Dukungan dari partai pun sudah mengalir. Selain Gerindra, ada Golkar, Demokrat, PAN, PBB, Gelora, Garuda, serta PBB. Sudah memenuhi syarat untuk mendaftar ke KPU.

Namun, belum ada calon wakil presiden yang ditentukan. Pembicaraan lantas masuk ke topik tersebut.

Nasib Gibran

Nama putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka memang benar-benar dipertimbangkan kubu Prabowo sebagai kandidat calon wakil presiden.

Di malam itu, Prabowo meminta para pimpinan partai untuk menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan dibacakan pada Senin, 16 Oktober.

MK akan memutus gugatan uji materi terhadap pasal dalam UU Pemilu yang mengatur batas usia minimal capres-cawapres.

Putusan MK nanti sangat mempengaruhi nasib Gibran. Pasalnya, dalam pasal UU Pemilu saat ini, batas usia minimal capres-cawapres adalah 40 tahun. Sementara Gibran baru berusia 36 tahun

Apabila MK mengabulkan gugatan dari penggugat yang keberatan atas pasal tersebut, maka Gibran bisa didaftarkan ke KPU. Itupun jika Gibran mau dijadikan cawapres.

Prabowo, di hadapan para ketua umum partai koalisi, mengungkit pembicaraannya dengan Jokowi soal Gibran. Prabowo mengatakan bahwa Jokowi adalah orang yang sangat rasional. Selain itu, dia menyebut Jokowi juga sangat peduli dengan respons publik.

Peluang mencalonkan Gibran, jika MK mengabulkan gugatan pasal batas usia capres-cawapres, tetap akan melihat respons publik terlebih dulu.

Menurut sumber, Prabowo akan melakukan survei dengan frekuensi hitungan hari untuk melihat respons publik mengenai kans Gibran menjadi cawapres.

Sudah meminta konfirmasi kepada Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Namun Sufmi Dasco enggan berkomentar. Akan tetapi, ada tiga petinggi partai politik yang membenarkan bahwa Prabowo bicara demikian.

Kertas Usulan Cawapres

Selanjutnya, Prabowo meminta para petinggi partai koalisi untuk menuliskan nama kandidat cawapres yang patut dipertimbangkan. Mereka boleh menulis maksimal tiga nama.

Khusus Gerindra, Prabowo menunjuk Sekjen Ahmad Muzani yang menuliskan.

Kertas lalu dikumpulkan. Sejumlah nama diterima Prabowo dari para pimpinan partai politik.

Setelah itu, Prabowo mengaku bakal melakukan survei harian untuk melihat sikap masyarakat terhadap nama-nama yang disetor kepadanya.

Saat dikonfirmasi, Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah tidak membantah hal tersebut.

“Intinya semua yang dikatakan oleh Pak Prabowo memang dibahas di dalam ruangan.”

Setelah itu, Prabowo meminta kepada para tamu untuk tidak bepergian keluar Jakarta dalam beberapa hari ke depan.

Menurut sumber Prabowo meminta hal itu karena bisa saja ada pertemuan usai Mahkamah Konstitusi membacakan putusan atas gugatan pasal dalam UU Pemilu tentang batas usia minimal capres-cawapres.

“Pak Prabowo tadi meminta agar para ketua umum dan sekjen partai koalisi dalam minggu minggu ini tidak jauh jauh dari Jakarta. Karena kapan kapan kita bisa ketemu dalam situasi dan kondisi yang mendadak sehingga beliau ingin menyampaikan update,” ujar Sekjen Gerindra Ahmad Muzani usai pertemuan di Kertanegara.

Rapat malam itu disudahi. Telepon seluler para pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju dikembalikan ke pemiliknya masing-masing.

Para tamu dan tuan rumah lalu menggelar konferensi pers. Prabowo menyampaikan bahwa kandidat cawapres sudah mengerucut ke empat nama. Tiga dari Jawa, satu dari luar Pulau Jawa.

“Kemudian akhirnya kita malam ini sudah mengerucut menjadi 4 nama. 4 nama yang bisa saya sampaikan ada calon dari luar Jawa, satu calon dari Jawa Barat, satu calon dari Jawa Tengah, satu calon dari Jawa Timur,” ucap Prabowo. (ds/sumber CNNIndonesia.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru