MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Perayaan Natal dan Tahun Baru diprediksi puncak kepadatan angkutan pada tanggal 22-23 Desember 2017.
Menurut Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, pada angkutan Natal 2015 dan Tahun Baru 2016, kenaikan angkutan penumpang terjadi pada H-2 (23 Desember 2015). Sedangkan pada tanggal 24 Desember 2015 terjadi peningkatan pada jalur penyeberangan atau ASDP, kereta api, laut, juga udara.
Namun katanya, perilaku berubah di tahun 2016/2017 di mana Hari Raya Natal jatuh pada hari Minggu, kenaikannya terjadi pada tanggal 21 Desember 2016 untuk angkutan penumpang, sedangkan pada penyeberangan dan udara kenaikan terjadi pada H-2 (23 Desember 2016).
“Hasil analisa data di tahun-tahun sebelumnya inilah yang menjadi bahan dan dasar kami melakukan prediksi, kebijakan, serta perbaikan untuk pelaksanaan Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018,” ungkap Dirjen Budi pada Rapat Koordinasi Komite Intelijen Pusat Antisipasi Keamanan Terkait Ketersediaan Bahan Pokok Serta Transportasi Menjelang Perayanan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 di Kantor Badan Intelijen Negara.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Perhubungan berencana akan melakukan beberapa kebijakan pengaturan lalu lintas dan pengaturan operasional angkutan barang misalnya tanggal 23 Desember pagi hingga 24 Desember 2017 akan dilakukan pembatasan angkutan barang yang bersumbu 3 (tiga) atau lebih di beberapa ruas jalan.
“Lalu tanggal 25 dan 26 Desember 2017 akan kami buka dan nanti akan dilakukan pembatasan lagi di tanggal 30 hingga 31 Desember 2017,” katanya kepada wartawan, kemarin.
Di samping itu, Kementerian Perhubungan telah memprediksikan untuk jumlah penumpang angkutan umum pada Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 yaitu untuk angkutan jalan sebanyak 2.486.083 orang, angkutan ASDP 3.450.701 orang, angkutan kereta api 5.885.836 orang, angkutan laut 952.002 orang, dan angkutan udara 7.238.602 orang.
Pemerintah juga telah menyiapkan untuk moda angkutan jalan, sarana yg telah disiapkan yaitu 48.790 bus, termasuk di dalamnya adalah bus AKAP, AKDP, dan pariwisata. Selain itu, 202 kapal Ro-Ro juga telah disiapkan untuk angkutan ASDP.
Sedangkan angkutan kereta api, untuk lokomotif yaitu siap operasi sebanyak 451 unit, stamformasi 440 unit, dan cadangan 11 unit serta kereta siap operasi sebanyak 1.619, stamformasi 1.466, dan cadangan 153.
Pada moda angkutan laut, beberapa kapal telah disiapkan antara lain PT. PELNI sebanyak 26 kapal, armada perintis 96 kapal, Ro-Ro swasta sebanyak 28 kapal, kapal penumpang swasta 74 kapal, kapal swasta jarak dekat 1.049 kapal.
Jumlah keseluruhan untuk angkutan laut yaitu sebesar 1.273 kapal dengan kapasitas angkut sebanyak 3.043.077 orang. Serta pada moda angkutan udara, sarana yang telah disiapkan sebanyak 498 pesawat.
Kemenhub akan memantau pelaksanaan Angkutan Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 terfokus pada 47 Terminal Penumpang Tipe A di 15 Provinsi di seluruh Indonesia, 52 pelabuhan laut, 10 lintasan ASDP, 35 bandar udara, 9 DAOP dan 4 DIVRE kereta api. (joh)