Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Kebakaran hebat menghanguskan penggilingan padi milik Hj Suwiti (65) di Blok Karanganyar Kecamatan Ciwaru.
Kasi Ekbang Desa Sumberjaya, Kustur Erawan (45), menuturkan setiap sore, pemilik pabrik rutin membakar dedak sisa penggilingan padi di belakang bangunan, dengan tujuan membersihkan sekitarnya.
“Nah pas jam delapan malam,ada dua orang karyawan pabrik, Jeki dan Yusuf, saat akan memeriksa padi, melihat api sudah membesar dan membakar atap bangunan pabrik,” kata Kustur, Selasa malam.
Kemudian Kustur melaporkan kejadian tersebut ke UPT Damkar Satp ol PP Kuningan, sekitar pukul 20.42 WIB.
Damkar pun menurunkan satu kendaraan dinas ke lokasi kebakaran bangunan pabrik heuler dan api berhasil dipadamkan sekira 35 menit kemudian.
“Akhirnya api bisa dipadamkan sekira pukul 22:30 WIB, tadi malam. Dari kebakaran pabrik penggilingan padi ini pemilik mengalami kerugian sekira Rp 268,6 juta, ” terang Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan, M Khadafi Mufti, Rabu (25/11) dini hari.
“Selain warga, ditambahkan, ikut membantu memadamkan api, aparat kepolisian dari Polsek Ciwaru dan Koramil Ciwaru,”tandasnya.
Kerugian yang didera, sambung Khadafi, diantaranya sejumlah alat mesin penggilingan padi, genset, bangunan pabrik, berikut ratusan kilogram gabah dan beras yang ikut hangus terbakar.
” Penyebab kebakaran diduga berasal dari pembakaran dedak, karena angin sangat kencang, bara api kemudian merambat ke bangunan penggilingan padi, ” jelasnya.
Lokasi kebakaran yang berada di pemukiman padat penduduk dan jauh dari jalan raya rupanya menjadi kendala saat proses pemadaman berlangsung.
“Ditambah lagi tidak ada sistem proteksi kebakaran aktif /pasif seperti apar, dan tandon air untuk kebakaran,”ungkapnya.
Melihat kendala yang sama dengan kejadian kebakaran yang sebelumnya terjadi saat di kandang sapi, maka Khadafi berpesan agar masyarakat yang memiliki pabrik, kandang sapi, usaha dll, agar menyediakan sistem proteksi aktif.
“Pastikan pula tidak ada api saat akan ditinggal pergi,” katanya. (dien / arl)