Thursday, December 12, 2024
Home > Berita > Palestina: Pemimpin militer Hamas umumkan operasi baru melawan Israel

Palestina: Pemimpin militer Hamas umumkan operasi baru melawan Israel

Tembakan roket terjadi selama periode pertempuran sengit di Tepi Barat, di mana hampir 200 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel tahun ini. (Foto: AFP/Arab News)

Mimbar-Rakyat.com (Yerusalem) – Pemimpin sayap militer Hamas yang sulit ditangkap mengatakan kelompok bersenjata tersebut telah melancarkan operasi militer baru melawan Israel. Sebanyak 5.000 roket dikabarkan telah ditembakkan ke Israel pada Sabtu (7/10) pagi hari ini.

Menurut laporan Arab News, dalam pernyataan publik yang jarang terjadi, Pemimpin sayap militer Hamas, Mohammed Deif , mengatakan bahwa 5.000 roket telah ditembakkan ke Israel pada Sabtu pagi untuk memulai “Operasi Badai Al-Aqsa.” Israel juga melaporkan infiltrasi dari Gaza.

“Kami memutuskan untuk mengatakan cukup sudah,” kata Deif sambil mendesak semua warga Palestina untuk menghadapi Israel. Deif, yang selamat dari berbagai upaya pembunuhan Israel, tidak muncul di depan umum. Pesannya disampaikan dalam sebuah rekaman.

Militer Israel mengatakan “sejumlah teroris telah menyusup ke wilayah Israel.” Pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut, namun video amatir yang diposting di media sosial menunjukkan orang-orang bersenjata berseragam di dalam kota perbatasan Israel, Sderot. Suara tembakan terdengar dalam video tersebut, yang keasliannya belum dapat segera diverifikasi.

Militer Israel mengatakan mereka menyerang sasaran di Jalur Gaza, dan menteri pertahanan Israel telah menyetujui pemanggilan pasukan cadangan militer.

Penyusupan tersebut terjadi ketika para militan di Jalur Gaza meluncurkan puluhan roket ke arah Israel pada Sabtu pagi, memicu sirene serangan udara di seluruh negeri dan meningkatkan kemungkinan terjadinya babak baru pertempuran sengit.

Suara roket yang meluncur di udara terdengar di Gaza dan sirene meraung hingga Tel Aviv, sekitar 70 kilometer ke utara, dalam serangan dini hari yang berlangsung lebih dari 30 menit. Badan penyelamat Magen David Adom Israel mengatakan seorang wanita berusia 70 tahun terluka parah ketika sebuah roket menghantam sebuah bangunan di Israel selatan. Di tempat lain, seorang pria berusia 20 tahun terluka ringan akibat pecahan roket, katanya.

Ketika serangan roket berlanjut di seluruh Israel selatan dan tengah, jutaan warga Israel diinstruksikan untuk tinggal di dekat tempat perlindungan bom di rumah dan gedung apartemen mereka. Tentara mengatakan penduduk di sekitar Gaza harus tetap tinggal di rumah mereka karena “insiden keamanan” tersebut.

Media Palestina di Gaza melaporkan kemungkinan upaya militan untuk menyusup ke Israel, namun tidak ada rincian lebih lanjut yang diketahui.

Tidak ada tanggapan segera dari Israel. Namun militer Israel biasanya melancarkan serangan udara sebagai respons terhadap tembakan roket, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya pertempuran yang lebih luas. Meskipun tidak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket tersebut, Israel biasanya menganggap kelompok militan Hamas bertanggung jawab atas setiap tembakan yang berasal dari wilayah tersebut.

Peluncuran tersebut dilakukan setelah berminggu-minggu ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Israel dengan Gaza, dan pertempuran sengit di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Israel telah mempertahankan blokade atas Gaza sejak Hamas, kelompok militan Islam yang menentang Israel, menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007. Musuh bebuyutan tersebut telah berperang empat kali sejak saat itu. Ada juga sejumlah pertempuran kecil antara Israel dan Hamas serta kelompok militan kecil lainnya yang berbasis di Gaza.

Blokade yang membatasi pergerakan orang dan barang masuk dan keluar Gaza telah menghancurkan perekonomian wilayah tersebut. Israel mengatakan blokade diperlukan untuk mencegah kelompok militan membangun persenjataan mereka. Palestina mengatakan penutupan itu sama saja dengan hukuman kolektif.

Tembakan roket terjadi selama periode pertempuran sengit di Tepi Barat, di mana hampir 200 warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel tahun ini. Israel mengatakan penggerebekan tersebut ditujukan pada kelompok militan, namun pengunjuk rasa yang melemparkan batu dan orang-orang yang tidak terlibat dalam kekerasan juga telah terbunuh. Serangan Palestina terhadap sasaran Israel telah menewaskan lebih dari 30 orang.

Ketegangan juga menyebar ke Gaza, tempat para aktivis yang terkait dengan Hamas mengadakan demonstrasi yang disertai kekerasan di sepanjang perbatasan Israel dalam beberapa pekan terakhir. Demonstrasi tersebut dihentikan pada akhir September setelah mediasi internasional.***(edy)

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru