MIMBAR-RAKYAT.com (Garut) – Kegiatan Pameran yg diadakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, dibubarkan paksa oleh Forum Jamaah Masjid Agung Garut, padahal acara pameran yang diadakan menyambut Hari Jadi Garut (HJG) ke-204 itu rencana berlangsung hingga 27 Februari.

Sebelum melakukan pembubaran paksa, Forum Jamaah Mesjid Agung Garut bersama ratusan ulama menggelar aksi di halaman rumah dinas bupati.

Penanggung jawab aksi, Ade Sumarna mengatakan, kegiatan pameran yang menggunakan halaman Mesjid Agung itu tidak ada ijin dari DKM Masjid Agung.

Selain itu, tegasnya, kegiatan pameran tersebut mengganggu kegiatan jamaah.

Untuk itu Ade Sumarna meminta bupati Garut, Ruddy Gunawan untuk menutup seluruh kegiatan pameran.

Menurut rencana, kegiatan acara pameran dalam HJG ini akan berlangsung sampai tgl 27 Februari 2017, namun karena dianggap mengganggu kegiatan jamaah serta tidak mengantongi izin DKM Mesjid Agung, ahirnya dibubarkan secara paksa.

Ade Sumarna mengatakan, bahwa Pameran tersebut tidak ada izin rekomendasi dari ketua DKM Mesjid Agung, selain itu sangat menganggu kegiatan ibadah. Untuk itu menurut Ade Sumarna, mereka  minta Pemerintah Kabupaten Garut untuk membubarkannya, tegas Ade, Jumat (24/2/2017).

Selain tidak memiliki ijin, tambah Ade, pameran tersebut membuat pemandangan yang  tidak sedap di halaman Masjid Agung, karena banyak para pedagang berjualan di sepanjang trotoar.

Sekretaris Daerah Garut, Iman Alirahman, langsung merespon keinginan para ulama dan jamaah Masjid Agung dan saat itu juga dia langsung menaiki kendaraan yang digunakan para  pengunjuk rasa.

Iman Aliratman langsung berorasi,  ia menyatakan kegiatan pameran ditutup.

Sekda Garut langsung meminta maaf sebesar-besarnya, atas apa yang telah dilakukan Pemkab Garut atau panitia dengan digelarnya pameran tersebut.  (Yat.R/KB)