MIMBAR-RAKYAT.com (Washington) – Pangeran Arab Saudi menggambarkan pengusaha Amerika Serikat, Donald Trump – bakal calon presiden AS dari partai Republik – merupakan “aib bagi Amerika.”
Pangeran Alwaleed bin Talal mengatakan melalui Twitter, Trump harus mundur dari pencalonan dirinya sebagai presiden AS, karena ia tidak akan mungkin menang.
Komentar Pangeran Arab Saudi ini muncul setelah Trump meminta agar orang beragama Islam dilarang masuk ke Amerika Serikat dengan alasan keamanan.
Trump membalas komentar itu melalui tweet, dengan menyebut si Pangeran sebagai orang yang sedang “teler”, demikian berita yang dimuat dalam bbc.com, Minggu.
————————
(Siapakah Pangeran Alwaleed?
Ia lahir pada 1955
Keponakan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud
Mulai meluaskan usahanya di Kalifornia pada 1979.
Dalam Forbes disebut sebagai salah seorang terkaya dunia pada 2015.
Memiliki kekayaan senilai 32 milyar dolar (20 milyar pound)
Ia bersumpah untuk menyalurkan kekayaannya untuk amal.
Kekayaannya tersimpan juga di Disney, Century Fox 21st, News Corp, Apple, GM, Twitter, dan di berbagai jaringan hotel mewah, termasuk Plaza di New York dan George V di Paris.
Ia memiliki saham 95 persen di Kingdom Holdings, di perusahaan saham Saudi Considered Westernised. Dikenal sebagai tokoh yang memuliakan hak ajasi wanita – hampir semua karyawannya wanita).
———————-
Dalam tweetnya, sang Pangeran melanjutkan, “Anda menjadi aib tidak saja bagi GOP [partai Republik) tapi juga bagi seluruh rakyat Amerika.”
“Mundurlah sebagai calon presiden AS, Anda tidak akan pernah menang.”
Trump membalas dengan menuduh si Pangeran sebagai orang yang menggunakan “uang ayahnya” untuk mengontrol politisi Amerika.
“Itu tidak akan terjadi, bila saya nanti terpilih,” kata Trump.
Trump, yang sedang melakukan kampanye sebagai kandidat presiden AS pada 2016, ternyata banyak mendapat kritikan karena seruannya melarang Muslim masuk ke AS.
Pada Kamis, Damac Properties -perusahaan Dubai untuk pembangunan kompleks golf dengan Trump – menghapus namanya serta semua yang berbau pencitraan dirinya di perusahaan itu.
Pernyataan Trump muncul setelah terjadi penembakan di Kalifornia, disebut-sebut dilakukan oleh dua orang Muslim dan FBI mengatakannya sebagai perbuatan radikal. (arl)