Monday, September 16, 2024
Home > Berita > Pelatih STY Malah Bawa Timnas Indonesia Runner Up Meski Tanpa Target dan Penuh Masalah

Pelatih STY Malah Bawa Timnas Indonesia Runner Up Meski Tanpa Target dan Penuh Masalah

Timnas Indonesia bisa jadi runner up Piala AFF U-23 meski memiliki banyak masalah.

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Timnas Indonesia U-23 yang sejak persiapan memiliki ‘masalah’ bisa dibawa pelatih Shin Tae Yong (STY) mencapai posisi runner up Piala AFF U-23 2023 di Thailand.

Timnas Indonesia U-23 gagal juara Piala AFF U-23 2023 usai kalah adu penalti dari Vietnam, 5-6, dalam babak final di Stadion Rayong, Sabtu (26/8). Sebelum adu penalti kedua tim bermain imbang 0-0 dalam 120 menit.

Pencapaian Shin Tae Yong membawa Indonesia ke partai final dan kalah dalam adu penalti layak diapresiasi tinggi.

Benar sebuah gelar juara atau trofi bisa jadi tolok ukur, namun perlu diingat juga Shin Tae Yong tidak mempersiapkan Timnas U-23 dengan kondisi terbaik.

Sejak awal PSSI mencanangkan Timnas Indonesia U-23 tidak dibebani target apapun, termasuk juara Piala AFF U-23. Pasalnya PSSI tidak ingin menghentikan kompetisi Liga 1 2023/2024 yang baru memulai musim baru.

Kompetisi Liga 1 bisa terganggu apabila Timnas U-23 mengambil pemain-pemain terbaik dari klub. Sejauh ini pemain terbaik U-23 merupakan tulang punggung klub-klub Liga 1.

Meski tidak dibebani target, namun dalam masa persiapan atau pemusatan latihan (TC), Shin Tae Yong kesulitan mendapatkan pemain-pemain yang diharapkan.

Selain pemain-pemain dari klub luar Indonesia yang tidak diizinkan klubnya: Marselino Ferdinan, Rafael Struick, hingga Ivar Jenner, STY juga tidak memiliki pemain-pemain andalan dari Liga 1 semisal Rizky Ridho dan Dzaky Asraf.

Tidak berhenti sampai di situ, setelah sampai di Thailand, Garuda Muda juga masih ditimpa masalah dengan tidak bisa bermainnya Komang Teguh dan Titan Agung karena masih dalam hukuman AFC.

Titan dan Komang terpaksa harus dipulangkan, skuad Indonesia pun berkurang. Sejumlah pemain juga rentan cedera, termasuk kapten Bagas Kaffa.

Kendati demikian, Shin Tae Yong masih bisa menyiasati sisa pemain yang dimiliki. Dalam semifinal melawan Thailand yang dianggap lebih kuat, STY menempatkan Frengky Missa sebagai gelandang, dan eksperimen itu berhasil.

Saat laga final, pemain pelapis seperti Abdul Rahman dan Muhammad Ragil dimainkan sebagai starter, hasilnya bisa menahan Vietnam 0-0 selama 45 menit pertama.

Dengan pemain yang seadanya, total hanya sisa 16 pemain, untuk laga final Shin Tae Yong masih bisa memaksa Vietnam bermain 0-0 sepanjang 120 menit dan berlanjut ke adu penalti.

Sayangnya, kiper Ernando Ari yang tampil apik selama 120 menit gagal menjadi eksekutor penalti. Indonesia U-23 pun kalah 5-6 dalam adu penalti dari Vietnam. (ds/sumer CNNIndonesia.com_

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru