MIMBAR-RAKYAT.com (Bekasi) – Guna mengatasi banjir yang kerap melanda Bekasi Kota pada musim hujan setiap tahunnya, Pemerintahan Kota (Pemkot) Bekasi sejak beberapa bulan terakhir membenahi drainase di sejumlah tempat. Namun akibat perbaikan saluran air tersebut di sejumlah tempat terjadi kemacetan. Apalagi pengerjaan perbaikan terkesan berjalan lamban.
Masyarakat pengguna jalan di Kota Bekasi mengeluhkan hal tersebut, karena untuk menuju suatu tempat harus berputar-putar karena banyak jalan yang ditututap akibat perbaikan jembatan dan saluran air.
Untuk menuju Bekasi Barat dari arah Jalan Baru misalnya, penguna jalan tidak bisa melalui Jalan Juanda yang ditutup karena ada penggalian menjelang lampu pengatur lalu lintas sebelum belok ke Jalan RA Kartini.
Di Jalan RA Kartini, jalan juga ditutup setelah melalui RS Bani Saleh karena ada perbaikan atau pelebaran jembatan.
Perbaikan drainase juga dilakukan disejumlah perumahan, antara lain di Perumnas 3, Bekasi Timur. Pelebaran jembatan melintasi kali, serta pelabaran saluran dengan menggunakan bahan cetak beton berbentuk U berjalan lamban. Antara pembongkaran jembatan-jembatan untuk akses ke rumah-rumah, took-toko, dan gang dengan pemasangan saluran air beton cetak terlalu berselang lama.
Perbaikan saluran air di Perumnas 3 tidak hanya terjadi di jalan utama Jalan Nusantara, tetapi juga di Jalan Irian Jaya Raya. Akibat terlalu lamanya penyelesaian pekerjaan, warga merasa tidak nyaman, karena untuk ke luar masuk rumah, toko, harus melalui jembatan darurat, atau bagi yang tinggal di gang mereka harus mencari jalan lain yang hanya bisa dilalui sepeda motor. Kendaraan roda empat terpaksa dititipkan di tempat lain.
Masalah banjir di Kota Bekasi memang kerap dikeluhkan warga. Bahkan anggota DPRD Kota Bekasi pun berulang kali mengingatkan Pemkot untuk membenahi drainase. Malahan diantara mereka ada yang mengusulkan agar Pemkot memberlakukan “Tahun Drainase” yang dilaksanakan secara tuntas.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menanggapi berbagai usul tersebut secara serius. Dalam keterangannya kepada pers, belum lama ini, dia menyatakan pembenahan drainase merupakan prioritas.
Banjir telah menjadi ancaman tetap di sejumlah tempat di Bekasi Kota. Menurut data di Pemkot Bekasi, setidaknya ada 49 titik banjir yang rutin terjadi disetiap musim hujan. Umumnya masyarat memang mendorong Pemkot melakukan pembenahan.
Salah seorang ibu rumah tangga warga Perumnas 3, Istie Yuna, berharap, selain melakukan pembenahan drainase Pemkot harusnya menyiapkan mental masyarat. “Masyarakat masih banyak yang membuang sampah ke kali bahkan ke got. Jangan-jangan karena saluran air sudah lebar dan lancar mereka tidak hanya membuang sampah ke saluran air tersebut,tapi juga membuang kasur” katanya Jumat (23/10). (eank)
Keterangan foto: Untuk memasang beton cetak leter U guna memperlebar saluran air, pekerja dengan menggunakan alat berat membongkar jembatan akses masuk rumah-rumah, took-toko, dan gang, serta memperlebar salurann air tersebut. Foto diambil di salah satu jalan di Perumnas 3, Bekasi Kota.(mimbar-rakyat.com)