Thursday, November 21, 2024
Home > Berita > Pembukaan Olimpiade Paris 2024 digelar di atas Sungai Seine 

Pembukaan Olimpiade Paris 2024 digelar di atas Sungai Seine 

Pembukaan Olimpiade Paris 2024 digelar di atas Sungai Seine , (oc paris2024)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Olimpiade Paris 2024 sarat dengan suguhan unik dan spektakuler sementara acara pembukaan (Opening Ceremony) untuk pertama kalinya dalam sejarah tidak diselenggarakan stadion utama.

Acara pembukan pada Jumat 26 Juli yang bakal disaksikan langsung sekitar ratusan ribu penonton ini digelar di atas sungai Seine dengan sebanyak 85 perahu untuk parade peserta.

Tribun di dua tepi sungai dengan kapasitas 200 ribu orang, sementara sisanya menyaksikan lewat  apartemen-aparteman di tepian sungai, maupun tepian sungai yang dilewati peserta.

Defile atlet mengikuti alur sungai Seine sepanjang 6 km dari arah timur ke barat dimulai dari jembatan Austerlitz dan berakhir di jembatan Léna kawasan Trocadero sebelum akhirnya acara berakhir.

Suguhan lainnya untuk kenyamanan atlet dari se-antero dunia: athlete village atau perkampungan bagi sekitar 10.500 atlet dari 206 negara peserta plus atlet-atlet pengungsi (refugge IOC) yang tersebar di beberapa lokasi, di antaranya village in château toux, Lille, Marseille dan Tahiti untuk menembak, handball, sailing dan surfing.

Para atlet di Perkampungan Atlet. (LH)

Sementara itu cabang lainnya, berada di seputar lahan seluas 54 hektar di tepian sepanjang sungai Seine utara Paris dengan 3200 kursi di ruang makan yang buka 24 jam dengan menu antara lain: 80% produk asli Prancis, 30% produk organik bio atau yang dikonversi organik.

Menurut Thomas Bach (70), presiden IOC, “semua ini muara dari perjalanan panjang sekitar 7 tahun,” ujarnya.

Peraih medali emas beregu anggar saat Olimpiade Montreal, Kanada 1976 asal Jerman yang terpilih menjadi pimpinan tertinggi IOC ke-9 melalui kongres di Buones Aires 2013 ini, juga menunjuk satu nama lelaki asli tuan rumah

Tony Estanguet, presiden NOC Prancis disebutnya sebagai pasangan  yang mampu bersinergi dalam memuluskan hajat olahraga terindah dan spektakuler di era ini. Estanguet tak lain legenda Prancis peraih emas C-1 (Canoe) dayung saat Olimpiade Sydney 2000, Athena 2004 dan London 2012.

Namun lelaki kelahiran 06 Mei 1978 ini pasti mengedepankan faktor keamanan bagi seluruh peserta dan penonton yang sejak tahun silam pun telah ditegaskan pada para awak media.

Bahwa kolaborasi antara pihak keamanan, polisi, masyarakat dan panitia pelaksana Paris 2024 akan efektif. “Termasuk tentunya pengamanan di dua tepi sungai Seine yang akan menjadi pusat perhatian masyarakat dan dunia,” tegas ayah tiga anak ini.

Lalu apa kabar tim Indonesia?

Kwartet atlet panahan tentu pun  menikmati fasilitas seperti yang disampaikan duet mantan atlet kondang Thomas Bach dan Estanguet ini.

Diananda Choirunisa, Rezza Octavia, Syifa Nurafifah dan Arif Pangestu merapat di perkampungan atlet ini pada Senin 22 Juli petang, pasca menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Saint Avertin, lokasi  persinggahan pertama setibanya dari Jakarta, 15 Juli.

wartet panahan Indonesia di ruang makan atlet dari. Dari kiri: Syifa, Diananda, Arif dan Rezza. (foto
LH)

Rezza merasa lega telah berada dalam situasi Olimpiade perdana dalam sepanjang karirnya di panahan. “Alhamdulillah, bersyukur,” ucap atlet asal Bojonegoro kebanggaan Papua sejak PON Papua 2021.

“Semua baik-baik dan upaya untuk mereka dalam kondisi dan nyaman,” tambah Lilies Handayani, pelatih kepala.

Sampai Rabu 24 Juli ini, latihan resmi lomba panahan masih digelar di lapangan Esplanade des Invalides di kawasan bersejarah disain raja Louis XIV tahun 1687.

Pada Kamis 25/7 laga dilanjutkan ke babak eliminasi.  (Indrie HP Koentjoro – wartawan senior mantan atlet panahan).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru