MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Plt Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono memastikan, kapal penumpang Zahro Express yang terbakar, Minggu (1/1) di perairan Jakarta Utara bukan milik Pemprov DKI. Kapal wisata itu milik swasta.
Meski demikian, Pemprov tetap akan memfasilitasi kapal tersebut karena berada di bawah tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta. Saat ini, Pemprov DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya sedang penyelidikan.
Dikatakan, Wakil Kapolda Metro Jaya Brigjen Suntana yang datang juga akan melakukan evaluasi seluruh Manajemen Pelabuhan Muara Angke. “Termasuk SOP kepemilikan dan pengelolaan kapal,” kata Soni –panggilan Sumarsono- di sela kunjungannya di RS Atmajaya, Pluit, Jakarta, kemarin.
Soni juga juga memperkirakan terjadinya kesalahan dalam manifest jumlah penumpang. Disebutkan, dalam manivest penumpang terdaftar 100 nama dengan posisi duduk, namun diperkirakan jumlahnya lebih dari itu.
“Saya dapat informasi kapasitasnya melebihi dari jumlah yang semestinya, sampai 247 orang karena penumpang banyak yang berdiri juga. Inilah yang sedang kita selidiki sampai penyebab terjadinya kebakaran,” ujar Soni.
Dalam kecelakaan itu, Pusdalops BPBD DKI Jakarta mencatat jumlah korban meninggal berjumlah 23 orang, 17 orang luka-luka, 17 orang hilang, dan 194 selamat.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari 23 orang korban yang meninggal tersebut 3 korban sudah berhasil diidentifikasi dan berada di Rumah Sakit Atmajaya.
“Sedangkan 20 korban lain sedang dievakuasi dan menuju Rumah Sakit,” ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Tiga orang yang berhasil diidentifikasi tersebut diketahui bernama Jeksen Wilhelmus (40) alamat Tajur Bogor, Ir. Masduki (Cirebon), dan Alia (perempuan).
Seperti diketahui, pada Minggu (1/1), Kapal Zahro Express yang mengangkut penumpang dari Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara menuju Pulau Tidung mengalami kebakaran. Sementara kebakaran diduga akibat konsleting listrik. (joh)