MIMBAR-RAKYAT. (Jakarta) -Penggandrung batu akik tidak saja memadati pusat batu indah itu di Rawa Bening Jakarta, tapi juga di berbagai tempat, misalnya di pasar tradisional, di tepi jalan, di depan mesjid. Kalau ada orang berkerumun di tepi jalan, di situ biasanya ada pedagang batu akik.
Penggandrung itu dari waktu ke waktu semakin banyak. Baik dari kalangan tua dan muda, maupun laki-laki dan perempuan, banyak yang bergerombol menggandrungi batu akik. Ini bukan saja di Jakarta, tapi hampir di semua tempat di Indonesia. Tidak mengherankan kalau harga batu akik melejit dari waktu ke waktu.
Nah berbagai asosiasi pun lahir. Salah satunya, Asosiasi Puspa Cakra, dan ketuanya, Tobikin, mengatakan tingginya harga batu akik bukan semata-mata karena lonjakan permintaan pasar. Tapi, kualitas batu yang diperoleh dari sentuhan tangan perajin yang membuat harga batu akik makin mahal.
“Cara berpikir penggemar batu akik ialah investasi,” ujar lelaki yang akrab disapa Totok ini kepada media Pasar Rawa Bening, Jakarta Timur, baru-baru ini.
Totok menambahkan investasi yang dia maksud berkaitan dengan sifat khas yang dimiliki batu, yakni berubah wujud.
Ia mencontohkan, ada batu akik yang saat dibeli masih punya bercak-bercak hitam. Tapi dalam perjalanan waktu apabila penggemar itu memakai batu akik tersebut secara rutin, bercak hitam itu bisa hilang dan batu menjadi bersih. “Kalau sudah bersih harganya bisa meningkat hingga 50-100 persen,” ujarnya.
Selain itu, Totok mengatakan, batu akik yang menjadi jawara kontes harganya bisa langsung melambung. Ia menceritakan, ada batu bacan yang belum memenangi kontes dibanderol Rp125 juta tapi setelah menjadi juara pertama kontes yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah, harga batu tersebut naik drastis. “Dibayar tunai Rp225 juta,” kata Totok.
Tapi, Totok mengingatkan, batu dengan harga mahal harus memenuhi empat kriteria. Pertama ialah warna yang cerah. Kedua, batu akik bila diteropong sinar terlihat tak punya serat. Ketiga, kristalisasi batu yang bagus sehingga nampak efek air di permukaan batu dan trakhir ukuran besar. “Tapi sulit sekali menemukan batu bagus dengan ukuran yang besar,” kata Totok.
Para penggandrung batu akik, harus hati-hati membeli batu akik, apalagi bagi pemberi yang tidak paham membedakan yang asli dengan palsu.
Seorang ahli batu mulia, Sujatmiko, menyatakan banyak konsumen awam tertipu saat membeli batu akik dan ada orang yang membeli batu seharga puluhan juta rupiah, ternyata setelah diperiksa terbuat dari kaca.
Ia mengatakan, bentuk batu akik yang terlalu sempurna justru semestinya diwaspadai oleh para penggandrung.
“Kalau terlalu sempurna jangan percaya. Kalau warnanya terlalu bagus, didalamnya tidak ada cacat, itu harus curiga,” kata Sujatmiko seperti disiarkan tempo.co.
Satu-satunya cara memastikan kualitas batu akik hanya dengan memeriksakan ke ahlinya untuk mendapatkan sertifikasi. Tapi enehnya, Sujatmiko malah tidak setuju jika ada standardisasi untuk batu mulia.
Ah, batu akik, semakin penuh misteri saja! (arl)
Baca juga : @batu akiTrik Membeli Batu Akik Yang Benar Agar Tidak Tertipu