Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Saat ini amat dibutuhkan iklan layanan masyarakat (Public Service Advertisement) yang berperan memberi pesan kepada masyarakat untuk mengubah perilaku terkait pemahaman mengenai Covid 19, mulai dari penularan, resiko infeksi, maupun tindakan pencegahan.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara, Irwan Fakhrudin, mengatakan hal itu di Jakarta, Rabu, pada pertemuan webinar berjudul “Disruptive PSA, Killer PSA”.
Webinar itu diadakan sebagai rangkaian lomba Jambore Nasional Komunikasi 2020 yang dilaksanakan 1 – 31 Oktober 2020, demikian siaran pers kepada media melalui Humas Cendera Rizky Anugrah Bangun, Rabu.
Dalam webinar itu turut sebagai pembicara Randy Rinaldy (Creative Director – Kancil Group), Johar Prayudhi (sutradara iklan) dan Genep Sukendro (dosen Fisikom – Universitas Tarumanegara).
Irwan, yang juga ketua panitia jamboree mengatakan, pandemi Covid 19 memberikan ketidakpastian dan juga perubahan perilaku bagi umat manusia, yang kemudian membangun kemampuan untuk beradaptasi.
“Maka dibutuhkan iklan layanan masyarakat (Public Service Advertisement) yang berperan sebagai pesan pada khalayak dengan tujuan memberikan kesadaran untuk mengubah sikap perilaku terkait pemahaman mengenai Covid 19,” katanya.
Melihat hal ini, tuturnya, Korwil Aspikom Jabodetabek menyelenggarakan Jambore Nasional Komunikasi 2020 dengan serangkaian lomba, di antaranya lomba Public Speaking, Manajemen Isu dan Krisis, News Anchor, Film Dokumenter, fotografi jurnalistik dan lomba PSA (Public Service Advertisement).
Memahami realita
Genep Sukendro memberikan sudut pandang selaku akademisi dan juga Strategic Planner, seharusnya dapat melihat dari helikopter agar bisa memahami realita yang ada.
“Kesempatan untuk mendengar, mencari informasi, serta berbagi kabar dalam media sosial merupakan tiga poin yang terus bergulir pada masa kini. Meski demikian, karena banyaknya arus informasi maka audiens kemudian semakin selektif,” katanya.
Dulu iklan bisa dirasakan begitu lama, tambahnya, tetapi sekarang bisa cepat sekali berubah karena media banyak sekali.
Dalam konteks Covid 19, Randy, dari sisi Advertising membahas untuk fokus pada pesannya.
Randy memberi contoh, tenyata untuk berada di rumah pada masa Pandemi Covid 19 justru menjadi hal yang sangat sulit dilakukan, sehingga hanya orang-orang hebat yang bisa melakukannya, kemudian diibaratkan seperti superhero.
“Harus terus penasaran dengan insight dari brief yang sudah disampaikan, gali terus setiap ide-ide menarik agar bisa memacu kreativitas dalam membuat PSA,” katanya.
Pembicara terakhir, Johar, memberikan sudut pandang dari sisi produksi. Ia mengungkapkan, iklan PSA dibuat dengan tujuan membuat masyarakat sadar atau peduli akan hal yang dianggap penting pada saat ini.
“PSA bisa dilakukan dengan pendekatan sesuai budaya masyarakat, serta dapat melibatkan masyarakat terkait,” katanya.
Humas jamboree, Cendera Rizky, mengatakan, melalui webinar itu diharapkan agar para peserta dapat membuat PSA yang tidak hanya memberikan informasi tapi juga menggerakkan audiens.
Ia menambahkan, panitia terbuka untuk dihuhungi di @aspikomjabodetabek.official dan di nomor 0811-1614784. (arl)