MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Peserta Aksi Bela Ulama 96 tetap datang ke Mesjid Istiqlal. Mereka mengikuti Salat Jumat hingga Salat Taraweh di masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Wakil Ketua Presidium Aksi 212, Hasri Harahap kepada wartawan mengatakan, terus melakukan negosiasi dengan pengurus mesjid agar diberi kesempatan mengisi waktu-waktu kosong untuk memberikan tausiah-tausiah kepada umat yang hadir di mesjid.
“Sejumlah ulama dan habaib akan memberi tausiah pada umat, mengingat masih adanya ulama dan habaib yang dikriminalisasi. Kami berharap diberi kesempatan mengisi waktu-waktu kosong usai Jumatan, hingga taraweh nanti. Tapi kami akan lebih banyak beribadahnya,” jelas Hasri, Jumat (9/6).
Aksi ini, lanjutnya, juga untuk memberi masukan pada pemerintah tentang kebijakan yang selama ini dinilai lebih menekan umat Islam. Dalam Aksi Bela Ulama 96 tersebut, lanjutnya, akan dihadiri para tokoh FPI, HTI, Ormas dan Muhamadiyah. Wakil Ketua Umum FPI KH Sabri Lubis dan tokoh ulama KH Rosyid Syafei.
Sebelumnya, Pengurus Mesjid Istiqlal menolak permintaan izin dari pihak Presidium Aksi 212. Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, surat permohonan baru diterima pada 5 Juni 2017.
“Kami sudah memiliki kegiatan amaliah Ramadhan yang sudah dirancang.jauh-jauh hari, sehingga tidak dapat memberikan izin Aksi Bela Ulama 96. Tapi kalau mereka mau datang untuk beribadah, silahkan. Dosa kita melarang orang untuk ibadah,” kata Abu pada Pos Kota.(joh)
Abu Hurairah menuturkan, pengurus Masjid Istiqlal juga telah mengirimkan surat kepada koordinator aksi bela ulama, Ansufri Idrus Ambo dan menyatakan permohonan maaf tidak bisa mempertimbangkan penggunaan Masjid Istiqlal sebagai lokasi aksi bela ulama.
Soal surat penolakan itu banyak beredar di media sosial. Tampak ada Kop Suratnya “Masjid Istiqlal” dan ditandatangani oleh Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal, H Rusli Effendi, S.Pd.I,SE,M.Si.
Berikut kalimat lengkapnya:
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Memperhatikan surat Saudari No : 06/PA212-Ext/VI/2017 tanggal 4 Juni 2017, perihal seperti tertera dipokok surat, dangan ini kami sampaikan:
1. Terima kasih atas perhatian Saudari kepada Masjid Istiqlal, semoga kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Presidium Alumni 212 selalu sukses dan mendapat ridha Allah SWT.
2. Berkaitan dengan permohonan Saudara, kami mohon maaf tidak dapat dipertimbangkan, karena pada hari dan tanggal tersebut digunakan untuk kegiatan rutin masjid Istiqlal setelah Jum’at.
Sebelumnya Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan melarang aksi bela ulama. Menurut dia, masyarakat lebih banyak melakukan ibadah pada bulan Ramadhan.
“Iya (kami larang), untuk apa? Tadarusan saja, doa-doa saja semoga situasi tertib, pangan banyak, rakyat juga sejahtera. Itu saja doakan,” ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (8/6).
Berdasarkan poster digital yang beredar di media sosial, aksi yang dinisiasi Presidium Alumni Aksi 212 tersebut akan diselenggarakan di Masjid Istiqlal.
Aksi itu meliputi tabligh akbar sekaligus menggelar konsolidasi nasional yang bertujuan membela ulama dan aktivis. (joh)