Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Pelarangan penggunaan sampah plastik rupanya belum diatur oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan, hal itu diakui oleh Bupati Kuningan, H Acep Purnama, saat ngabuburit kreatif dan inovatif di Hotel Purnama, Jumat (23/4/2021).
Meski begitu, Acep meminta masyarakat bisa mengurangi penggunaan sampah plastik.
“Seperti gayung bersambut, sebelum di sini, Saya telah meresmikan juga unit pengelolaan sampah bernama Bank Sampah dan Rumah Kompos di Uniku bersama Dinas LH. Memang saat ini kita harus lebih fokus pada upaya mengurangi sampah agar bumi ini tetap bersih,” jelas Acep, saat mejadi pembicara mengelola sampah jadi rupiah, yang diadakan oleh Lembaga Kuningan Institute dengan Instansi Pegadaian dan OJK area Cirebon.
Soal penanganan sampah, Acep mengatakan sampah tidak boleh dibakar, karena ada sampah yang paling berbahaya yakni sampah B3. “Nah pada saat sampah dibuang begitu saja, itu akan membahayakan. Namun apabila dipiliah dari sisi ekonomis bisa diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” terangnya.
Ia pum berpesan agar pada saat berbelanja setidaknya upayakan membawa wadah belanjaan sendiri. “Jangan melulu meminta kantung plastik untuk barang bawaan kita, ini bisa sedikit-demi sedikit mengurangi menumpuknya sampah plastik,”tambahnya.
Maka dari itu perlakukanlah sampah dengan baik dan akan mendatangkan keuntungan bagi pengelolanya dengan cara dipilah, didaur ulang dan digunakan kembali.
Sebaliknya, jika sampah tersebut terus menggunung, apalagi sampah plastik yang tidak bisa terurai dalam waktu singkat, akan jadi petaka bagi bumi yang kita pijak ini.
Sementara, panitia pelaksana, Kuningan Institute, yang diwakili oleh Yusuf Dandi Asih, menyebutkan bahwa agenda talkshow tersebut diberi tajuk Talkshow Pengelolaan Sampah Menjadi Rupiah. Pihaknya melihat langkah pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas LH, kebijakan pengelolaan sampah ini memang sudah melangkah ke arah sana.
“Makanya dalam kegiatan ini, kita mengundang para peserta dari berbagai kalangan, terutama aktivis peduli lingkungan untuk bekerja sinergis dalam upaya penanggulangan masalah sampah di Kabupaten Kuningan ini,” ungkapnya.
Selain menghadirkan pembicara Bupati Kuningan dan Penggiat Pertanian Organik, pihaknya juga menghadirkan pejabat dari Pegadaian Area Cirebon dan OJK Cirebon.
“Mereka masing-masing membahas terkait Lingkup Sosial Bisnis Pegadaian dan Investasi di Era Pandemi, ” kata Yusuf.
Dari kedua pembicara itu, Ia berharap bisa memberikan pencerahan pada masyarakat untuk lebih kreatif dalam menciptakan peluang bisnis dan memilih investasi di masa pandemi. (dien / arl)