MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Mantan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi telah wafat, Kamis (16/3), setelah beberapa bulan terakhir harus bolak-balik ke rumah sakit. Selama dirawat di rumah sakit, anggota Dewan Pertimbangan Presiden ini sempat memberikan pesan-pesan kepada sejumlah orang yang menjenguk.
Pada awal Januari lalu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir sempat menjenguk Kiai Hasyim. Ulama kharismatik ini pun menyampaikan pesan-pesan keumatan dan kebangsaan.
Haedar menyampaikan tiga pesan keumatan dan kebangsaan yang diutarakan Hasyim Muzadi. “Pertama, beliau mendoakan Muhammadiyah tetap terus bergerak dan berhasil,” kata Haedar seperti dikutip laman www.pwmu.co.
Pesan kedua Hasyim Muzadi berharap Muhammadiyah dan tokoh-tokoh Islam lainnya terus peduli pada persoalan bangsa. “Beliau menyebutnya persoalan bangsa sedang banyak masalah,” kata Haedar.
Pesan ketiga, Hasyim berharap para tokoh bangsa dan umat untuk terus merawat jiwa kepemimpinan. Bukan sekadar pemimpin, tapi yang punya kualifikasi. “Memimpin dengan hati nurani, memimpin dengan hati,” katanya.
Sejumlah petinggi militer juga sempat menjenguk KH Hasyim Muzadi di Rumah Sakit Lavalette Kota Malang, pada Rabu (11/1). Di antara yang jenguk adalah Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana.
I Made Sukadana berada di kamar Hasyim Muzadi sekitar sepuluh menit. Menurut Sukadana selama dibesuk, Hasyim Muzadi juga mewanti-wanti kepadanya mengenai bahaya komunis.
“Tidak bercerita masalah sakitnya, namun meski kini sedang sakit beliau tetap memikirkan bangsa karena beliau sosok yang sangat nasionalis dan prihatin dengan kondisi bangsa saat ini,” ujar Sukadana ketika itu. Hasyim berharap agar TNI bersama dengan para kiai dan rakyat menjaga persatuan bangsa Indonesia.
Sebelum Pangdam, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono, Kepala Brimob Ampeldento Detasemen B AKBP Sunadi, serta Wakil Wali Kota Malang Sutiaji telah terlebih dulu menjenguk.
Usai membesuk sekitar 15 menit, Kapolda Jatim keluar ruangan dan menerangkan kondisi KH Hasyim Muzadi. Menurut dia, kondisi mantan ketua umum PBNU itu semakin baik dan lancar berkomunikasi.
“Beliau memberi wejangan kepada generasi muda untuk menjaga perdamaian dan kerukunan. Saya sebagai pejabat baru banyak sowan ke kiai dan diberi wejangan untuk bersilaturahim ke kiai-kiai sepuh,” katanya.
Saat dirawat di Rumah Sakit Lavalette Malang pada Januari lalu, almarhum KH Hasyim Muzadi menitipkan pesan agar TNI dan ulama bersatu.
Wakil Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan pada saat itu dirinya berada di kamar rumah sakit bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin.
Sutiaji yang ditemui saat bertakziah ke kediaman almarhum menuturkan sang kiai berpesan agar ada kemanunggalan TNI dengan ulama. “Beliau sambil menangis berpesan demikian. Saya yang mendengar juga ikut menangis,” ujar Sutiaji.
Kiai Hasyim juga meminta agar antara TNI, Polri, dan ulama saling mengenal dan berkomunikasi. “Berangkat dari pesan itu makanya tempo hari di Jatim ada pendataan ulama oleh Polda yang kemudian menjadi viral. Sebenarnya itu melaksanakan perintah kiai,” kata Sutiaji.
Dia menuturkan, pada saat dibesuk mantan ketua umum PBNU tersebut mengungkapkan pentingnya menjembatani ekstrem kiri dan ekstrem kanan di Tanah Air. Kiai Hasyim meminta agar aparat penegak hukum dan ulama bersatu menjaga keutuhan bangsa. (joh)