Mimbar-Rakyat.com (Solo) – Sikap politik Wali Kota Solo Gibran Rakabuming menjadi sorotan setelah putusan Mahkamah Konstitusi terkait syarat batas usia capres-cawapres.
MK memutuskan menerima sebagian gugatan perkara Nomor 90/PUU-XXI/2023 soal usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman membacakan putusan itu dalam sidang di Gedung MK, Jakarta Pusat, Senin (16/10/2023) lalu.
Gibran yang merupakan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu dalam sepekan lalu mendominasi pemberitaan karena dianggap layak disandingkan sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres).
Bahkan di beberapa daerah muncul baliho sampai reklame yang memampang wajah Gibran bersebelahan dengan foto bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.
Gibran kader patai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Partai berlambang banteng bermoncong putih itu sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.
Sebelum putusan MK, peluang Gibran masuk ke dalam bursa Pilpres 2024 masih tertutup karena usianya belum memenuhi persyaratan. Namun, kini setelah putusan itu maka pintu buat Gibran sangat terbuka.
Setelah itu, muncul informasi yang menyebut Gibran kemungkinan akan berpindah partai dari PDI-P supaya bisa berlaga sebagai peserta dalam Pilpres 2024 mendatang.
Salah satu partai yang disebut-sebut akan menjadi tempat bernaung baru bagi Gibran adalah Partai Golkar. Partai Golkar sebagai salah satu anggota KIM pengusung Prabowo lantas menanggapi isu kepindahan Gibran menjadi anggota mereka.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Melchias Markus Mekeng mengaku tidak bisa memastikan kebenaran isu putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, bergabung dengan partainya.
Akan tetapi, Mekeng menegaskan bahwa setiap orang boleh-boleh saja masuk ke Golkar. Namun, tetap ada mekanisme yang harus dilalui. Sebagaimana diketahui, Gibran merupakan kader PDI-P. Saat ini, ia menjabat sebagai Wali Kota Solo.
“Ya masuk sebagai kader Partai Golkar ya boleh. Setiap orang berhak, bisa, punya hak untuk bergabung dengan Partai Golkar. Tapi juga setiap orang tentunya harus mengikuti mekanisme dan mengikuti aturan yang ada di dalam Partai Golkar,” ujar Mekeng saat dihubungi, Selasa (17/10/2023).
Mekeng menekankan bahwa Golkar masih mendorong Airlangga Hartarto sebagai capres ataupun cawapres.
“Di Koalisi Indonesia Maju kan masih ada berapa nama. Sampai detik ini kan belum ada keputusan rapimnas (Golkar) yang cabut dukungan ke Airlangga sebagai capres atau cawapres. Golkar pegangannya itu. Nanti kalau ada perubahan dicabutnya di rapimnas juga,” ujar Mekeng.
Mekeng mengatakan, dalam Rapimnas Golkar yang akan datang, Airlangga akan memberi kepastian dirinya maju Pilpres 2024 atau tidak.
“Ya kalau dia tidak maju dia harus sampaikan, kalau dia maju harus sampaikan. Jadi pada saat dia nanti mendaftar, siapa pun yang didaftar Prabowo itu harus punya legitimasi keputusan di dalam internal partai jadi kuat,” katanya.
Terbuka Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menanggapi soal kabar bergabungnya Gibran ke Partai Golkar. Menurutnya, Partai Golkar selalu terbuka terhadap siapa pun yang ingin bergabung menjadi anggota partai beringin.
“Partai Golkar pada dasarnya selalu menerima siapa pun untuk masuk ke Partai Golkar, berkarir dalam Partai Golkar, bersama sama bekerja memajukan dan menyejahterakan masyarakat Indonesia,” kata Dave dalam keterangan video kepada Kompas.com, Selasa (17/10/2023). Ia hanya kembali menekankan bahwa keterbukaan Golkar tidak hanya kepada Gibran, melainkan juga semua orang yang berniat bergabung.
“Terlepas dari siapa pun,” ujarnya.
Di sisi lain, ia mengatakan, Golkar tetap akan melihat sosok yang akan bergabung itu tidak hanya dari latar belakang. Menurut Dave, Golkar akan melihat beberapa unsur mulai dari kemampuan, kapasitas hingga kapabilitas yang dimiliki orang tersebut. Selain itu, jika Gibran atau siapa pun bergabung menjadi kader, maka orang itu harus bersama-sama menjemput kemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2024.
Secara terpisah, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan, pasangan calon wakil presiden (cawapres) yang akan disandingkan dengan capres Prabowo Subianto pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) berasal dari Partai Golkar.
“Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM dari Partai Golkar, kalaupun bukan dari Golkar, akan ‘di-Golkarkan’ dulu. Bisa melalui AMPI atau ormas Hasta Karya lainnya,” kata Agung dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/10/2023).
Agung mengatakan, Partai Golkar sangat terbuka bagi semua kalangan termasuk anak-anak muda. Sebab, lanjutnya, Partai Golkar memiliki sejarah institusi yang sangat terhormat dan konsisten membangun karya yang progresif.
“Identitas Golkar adalah karya dan kekaryaan untuk masyarakat, sehingga ada kontribusi nyata dari setiap pemerintahan. Dengan posisinya sebagai Wali Kota Solo saat ini, tentunya kehadiran Gibran akan menunjukkan jati diri Golkar sebagai partai yang fokus pada kerja nyata para kadernya sebagai pemimpin bangsa,” ujarnya.
Agung berpendapat, dipilihnya Partai Golkar sebagai kendaraan politik Gibran, bukti bahwa Partai Golkar dianggap sebagai wadah yang banyak melahirkan para pemimpin bangsa yang nasionalis dan moderat di mata anak-anak muda.
“Di mata anak-anak muda, Golkar sebagai tempat berkumpulnya para nasionalis, kaum moderat toleran, termasuk kalangan profesional dan relijius. Jadi ini mungkin yang menjadi pertimbangan anak-anak muda termasuk Gibran untuk bergabung bersama Golkar,” ujarnya. (ds/sumber Kompas.com)