Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) heran dengan hasil survei terbaru LSI Denny JA karena elektabilitas Anies Baswedan merosot jauh di bawah Prabowo Subianto. Salah satu alasan menurut LSI Denny JA karena Anies memilih Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapres.
Ketua DPP PKB Daniel Johan menanggapi hasil LSI Denny JA sebagai pendorong semangat. Namun, dia meragukan LSI Denny JA karena fakta di lapangan berbeda dengan hasil survei.
Dia mengatakan demikian karena setiap duet Anies dan Cak Imin atau AMIN ke daerah maka sambutan massa terlihat luar biasa.
“Namun, kita bersyukur karena geliat di lapangan sangat berbeda dengan hasil survei LSI Denny JA ini. Sambutan dan gairah di basis semakin kuat, termasuk antusias masyarakat yang begitu besar di setiap acara yang dihadiri Anies-Muhaimin,” kata DJ, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi, Senin malam, 2 Oktober 2023.
Pernyataannya DJ pun menyampaikan terimakasihnya atas doa dan dukungan rakyat yang bersama duet AMIN. Ia berharap seluruh kader partai Koalisi Perubahan dan relawan AMIN menyatu dengan rakyat.
“Terus bergantengan tangan dengan masyarakat dan sampaikan salam hormat dan program-program AMIN kepada masyarakat agar perjuangan ini menjadi perjuangan bersama,” ujar Anggota DPR tersebut.
Sementara, Ketua DPP PKB lainnya, Lukmanul Khakim menuturkan hasil survei LSI Denny JA bukan acuan hasil Pilpres 2024. Dia menyebut sejauh ini, Koalisi Perubahan yang mengusung AMIN masih melakukan sosialisasi ke rakyat untuk memperkenalkan pasangan AMIN.
“Juga masih banyak yang belum tahu diferensiasi pasangan AMIN dan capres lainnya. Apalagi capres yang lain juga belum punya pasangan, alias masih jomblo,” tutur Lukman, sapaan akrabnya.
Lukman optimis dengan sisa waktu menuju hari pemungutan suara Pilpres 2024, akan terus dilakukan sosialisasi, konsolidasi, dan penguatan grassroot demi perkokoh pasangan AMIN.
“Ada realitas di lapangan yang membuktikan bahwa animo kecintaan terhadap pasangan AMIN semakin hari semakin besar,” jelas Lukman.
Sebelumnya, peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby menyampaikan ada dua alasan yang membuat elektabilitas Anies jeblok. Salah satu alasan itu karena secara personal dan data kuantitatif, Cak Imin kalah populer dengan bakal cawapres lainya seperti Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
“Ini datanya, soal popularitas dan kesukaan: AHY secara popularitas itu di angka 65,9 persen, sementara Cak Imin hanya di angka 49 persen. Jadi, ada disparitas ada perbedaan popularitas,” kata Adjie.
Dia juga menuturkan tren elektabilitas Anies terus menurun meski sudah deklarasi bareng Cak Imin di Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu, 2 September 2023. Adjie menyampaikan ada perubahan-perubahan yang terjadi hampir setiap bulan selama enam kali survei sejak Januari, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September 2023.
“Elektabilitas Anies cenderung menurun pasca deklarasi Anies-Cak Imin dan temuan kita mengonfirmasi itu bahwa memang terjadi penurunan,” jelas Adjie. Survei terbaru LSI Denny JA dilakukan dalam kurun waktu 4 sampai 12 September 2023. Survei itu menghasilkan margin of error sebesar kurang lebih 2,9 persen.
Data juga dilengkapi dengan hasil survei dan data riset kualitatif. Metodologi survei menggunakan multistage random sampling dengan jumlah responden 1.200. Pun, teknik pengumpulan data melakukan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. (ds/sumber Viva.co.id)