MIMBAR RAKYAT (Jakarta) – Partai Keadilan Sejahtera membuka peluang koalisi dengan partai lain dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 meskipun partai itu telah melakukan pemilihan raya untuk menjaring bakal calon presiden dari internalnya.
“Berbicara 2014 untuk pilpres akan ada koalisi parpol dan PKS tentu sadar serta siap koalisi dengan parpol lain selagi memiliki visi dan misi sama,” kata Ketua DPP PKS Indra di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan bahwa kemungkinan itu tergantung hasil pemilu anggota legislatif 2014 apakah suara PKS memadai untuk mengusung sendiri capres atau tidak.
Namun, kata dia, dengan kondisi saat ini dengan presidential treshold sebesar 20 persen, koalisi partai sebuah keniscayaan.
“Saya yakin tidak ada partai yang mampu menembus angka presidential treshold sebesar 20 persen,” ujarnya.
Indra menekankan bahwa partainya akan berhitung secara politis mengenai strategi dalam pilpres dengan mempertimbangkan elektabilitas dan popularitas bakal capres yang dimilikinya.
Ia mengklaim beberapa kader partainya memiliki elektabilitas dan popularitas yang tinggi serta sudah teruji seperti Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, dan Gubernur Sumatera Barat Iwan Prayitno.
“Akan tetapi, nanti ada banyak faktor pertimbangan, seperti survei dan analisis, itu yang akan difinalisasi siapa yang diusung. Segala kemungkinan bisa terjadi, namanya juga politik,” katanya.
Perolehan suara PKS saat Pemilu 1999 (saat itu bernama Partai Keadilan) sebesar 1.436.565 suara. Lalu, pada tahun 2004 sebesar 8.325.020 suara dan Pemilu 2009 sebanyak 8.206.955 suara.
Menjelang Pemilu 2014 beberapa lembaga survei mengeluarkan hasil survei seperti The Indonesian Institute (TII) dan INDIKATOR merilis pada tanggal 10–20 Oktober 2013 PKS diperkirakan memperoleh suara 3,1 persen.
Survei Lingkaran Survei Indonesia pada bulan Maret 2013 menyebutkan PKS memperoleh 3,7 persen suara. (KB)