MIMBAR-RAKYAT.com (Baku City) – Tim Pertamina Arden akhirnya mendapatkan podium utama pertama pada balapan Formula 2 musim 2017 berkat kerja keras pebalapnya Norman Nato asal Perancis yang tampil sebagai juara pertama pada balapan Sprint F2 yang berlangsung di sirkuit Baku City, Azerbaijan, Minggu (25/6).
Nato tampil cukup mengesankan, ketika melejit dari posisi ke empat sampai akhirnya dengan perlahan mampu menyodok ke posisi terdepan.
Jalan Nato ke posisi terdepan kian mudah dengan kerusakan mobil yang dialami pebalap tim DAMS Oilver Rowland. Nato yang saat itu berada di posisi kedua, tidak perlu susah payah melewati Rowland yang mobilnya sudah kehilangan kecepatan pada pertengahan balapan.
Nato pun mendominasi balapan dengan memimpin lomba. Meski komponen sayap depan kanannya patah, Nato masih bisa mempertahankan kecepatan mobilnya sekaligus menjaga degradasi ban. Lima putaran menjelang finis, posisi Nato tergusur pimpinan klasemen pebalap, Charles Leclerc.
Namun, pebalap tim Prema Racing itu tetap tidak bisa meraih podium utama meski menyelesaikan balapan dengan menyentuh garis finis pertama. Pebalap asal Monaco ini terkena hukuman penalti 10 detik. Dengan situasi ini, Nato pun cukup santai membuntuti Leclerc.
“Ya, ini balapan dengan hasil yang fantastis. Kami berjuang keras sejak datang di Baku City dan mendapatkan apa yang kami harapkan,” kata Nato. Sukses ini melanjutkan tren positif Nato pada balapan Feature yang digelar Sabtu, ketika ia menyentuh finis di posisi kelima dan mendapatkan 10 poin.
Dengan kemenangan pada balapan Sprint, Nato mendapatkan tambahan 15 poin. Total poin Nato kini menjadi 43 poin dan berada di posisi delapan klasemen sementara pebalap. Bagi Nato ini merupakan podium keduanya, setelah sebelumnya dia tampil sebagai runner-up di Bahrain pada balapan Feature.
Sementara itu, Leclerc mendapatkan podium kedua meski dihukum 10 detik. Catatan waktunya masih lebih bagus dari pebalap DAMS, Nicholas Latifi. Dengan hasil ini Leclerc masih memimpin klasemen sementara pebalap dengan nilai 122.
Berbeda dengan balapan Feature yang penuh dengan insiden, balapan Sprint berlangsung lebih lancar. Insiden kecil masih terjadi, namun tidak sampai memaksa mobil pengaman masuk lintasan dan memandu kecepatan pebalap.
Sementara itu, pebalap Indonesia, Sean Gelael menjalani balapan cukup baik meski hasil akhirnya belum sesuai harapan untuk mendapatkan poin. Memulai balapan dari posisi ke-14, Sean akhirnya finis di posisi ke-11.
Sean masih berjuang untuk mendapatkan poin pertamanya musim ini. Pebalap berusia 20 tahun ini terus menunjukkan kerja kerasnya pada setiap balapan. (sp/arl)
