Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Polemik antara Bupati dan Wakil Bupati rupanya belum sepenuhnya padam, hal itu membuat Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono, kembali mengadakan pertemuan. Kali ini Ono mendatangai langsung Kantor DPC PDI Perjuangan, Kabupaten Kuningan, Minggu (21/3/2021) malam.
“Saya sengaja hari ini ke Kuningan, terkait menindaklanjuti setelah pertemuan di Jakarta. Saat itu hadir Pak Acep Purnama dan Pak Ridho, membahas kaitan dengan isu yang berkembang yang dikatakan ada ketidakharmonisan,” terangnya usai pertemuan dengan Bupati dan Wakil Bupati Kuningan.
Ono mengingatkan soal tiga pilar partai yaitu struktural, legislatif dan eksekutif, maka secara prinsip kaitan hal-hal yang telah terjadi sebelumnya sudah dianggap selesai.
“Kebetulan kedua beliau ini selain di eksekutif juga di struktural partai. Apalagi PDI Perjuangan selalu mengatakan bahwa partai yang paling ideologis, penjaga ideologi Pancasila, esensi Pancasila yaitu gotong royong. Sehingga untuk membangun Kuningan, Alhamdulillah ini sudah selesai, terkait hal teknis tentunya ya beliau berdua,” ungkapnya.
Menurutnya dinamika dan retorika biasa terjadi tidan hanya dalam pemerintahan tapi juga dalam rumah tangga.
“Jadi ini sudah clear semua, sudah menemukan titik temu, Pak Acep dan Pak Ridho adalah 2 orang dalam 1 tubuh sebagai Bupati dan Wakil Bupati yang bertanggungjawab membangun Kuningan. Sehingga saya sebagai Ketua DPD, disini saya ada dua kapasitasnya yakni Ketua DPD dan konsultan, kalau di rumah tangga ya konsultan perkawinan. Sehingga kita belum melangkah ke hal-hal secara kepartaian, kita masih merumuskan dan mendiskusikan ini secara kekeluargaan,” jelasnya.
Pihaknya berharap, setelah hari ini dan seterusnya agar fungsi dwi tunggal antara Bupati dan Wakil Bupati dapat berjalan baik kedepan untuk membangun Kuningan.
Apakah DPD PDI Perjuangan Jabar bisa memastikan isu konflik ini tidak akan terulang kembali, Ia mengaku, Bupati dan Wakil Bupati sudah menyepakati untuk tidak terulang.
“Iya dua-duanya sudah menyepakati itu, komitmen bersama. Intinya, Pak Edo dan Pak Acep harus mempunyai tanggungjawab besar untuk bisa melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya untuk membangun rakyat Kuningan,” tutupnya. (dien / arl)