MIMBAR RAKYAT.COM (Serang) – Presiden Jokowi saat membuka gelaran Pekan Olahraga Seni Pondok Pesantren Nasional (Pospenas) VII 2016 di stadion Maulana Yusuf Ciceri, Kota Serang, Sabtu (22/10) malam, menyinggung latar belakang penetapan Hari Santri Nasional berbarengan.
Presiden Joko Widodo mengatakan, penetapan Hari Santri Nasional dilatarbelakangi semangat jihad yang digaungkan Kiai Haji Hasyim Asy’ari pada tahun 1945.
“Malam ini saya mengajak menemukan kembali api semangat yang berkobar pada 71 tahun lalu ketika Kiai Haji Hasyim Asy’ari menggelorakan jihad untuk kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.
Setelah 71 tahun ini, lanjut Presiden Jokowi, api semangat jihad tersebut tidak boleh padam dalam diri santri. Namun harus terus hidup di dalam diri santri untuk berjuang mengisi kemerdekaan Indonesia.
“Kekuatan kita sebagai bangsa sesungguhnya adalah semangat jihad, semangat kebangsaan yang diwariskan para pahlawan kita. Saya yakin dengan semangat itu kita optimis menghadapi segala tantangan untuk menjadi bangsa pemenang,” tambahnya.
Peringatan Hari Santri Nasional yang pertama tahun ini, menurut Jokowi, diperingati seluruh santri se-Indonesia. “Di pondok-pondok seluruh Indonesia, para santri merayakan hari besar ini. Saya ucapkan selamat Hari Santri Nasional untuk para santri,” ujarnya.
Di tribun utama, Presiden didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, dan Gubernur Banten Rano Karno.
Gubernur Rano mengatakan, pelaksanaan Pospenas bertepatan dengan hari Santri Nasional, ini untuk menunjukkan bahwa santri tidak hanya mampu mengaji namun mempunyai kompetensi lain yang bisa memberikan kontribusi bagi negara.(joh)