MIMBAR-RAKYAT.Com (Bekasi) – Bupati H. Eka Supria Atmaja, SH, berharap Pekan Raya Kabupaten Bekasi (PRB) yang akan digelar di Kawasan Stadion Wibawa Mukti 20-29 September mendatang untuk ‘tampil beda’ sebagai mana tahun-tahun sebelumnya yang lebih banyak memajang data grafik, foto dan hasil pertanian.
“Pak Bupati inginnya tampil beda, misalnya dengan mengembangkan teknologi pertanian, peternakan, teknologi tepat guna atau teknologi tepat guna,” ujar Plt Kepala Bagian Perekomian Setda Kabupaten Bekasi, Didik Setiadi, ST, kepada Mimbar-Rakyat.com, Senin (16/09)
Didik yang juga Kepala Bagian Perekomian ini memberi contoh, semisal di sebuah desa di Kabupaten Bekasi ada masyarakat atau petani yang memanfaatkan teknologi pertanian. Hal seperti itu, lanjut Didik, yang bupati inginkan.
Lanjut Didik, juga misalnya teknologi informasi yang sedang dimanfaatkan dinas dalam rangka pelayanan, Misalkan pelayanan perizinan dengan menggunakan sistem online. Hal seperti itu juga yang harus ditampilkan di stand pameran, sekaligus dengan peragaanya.
Agenda tahunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi ini, diikuti oleh dinas, badan, serta perangkat daerah (PD) lainnya dan juga swasta.
Sekda berharap, PRB bukan semata-mata hanya memberikan hiburan kepada masyarakat, akan tetapi juga ilmu dan pengetahuan, khususnya terkait masalah teknologi.
Pekan Raya Kabupaten Bekasi yang pelaksanaannya dikerjasamakan dengan pihak ketiga (event organizer), kegiatannya dianggarkan melalui APBD 2019 Kabupaten Bekasi sebesar Rp 340 juta.
“Sesuai dengan jamanya,era teknologi, jadi harus ada hal-hal bersifat teknologi yang dipamerkan,” tegas Sekda.
“Pokoknya tampil bedalah, jangan melulu cuma ‘majang’ foto-foto kegiatan dan hasil pertanian atau perkebunan,” ujar Sekda Kabupaten Bekasi, Drs H. Uju, M.Si, mempertegas keinginan bupati.
Setiap kali diselenggarakan PRB, pihak event organizer meskipun sudah mendapatkan anggaran melalui APBD Kabupaten Bekasi, namun masih saja memungut tiket masuk . Ini salah satu hal yang membuat PRB sepi pengunjung. Sementara pihak Pemkab Bekasi sendiri membiarkan saja event organizar memungut tiket masuk. (ags/d)